Sukses

Batu Dinding, Potensi Wisata Baru di Kalimantan Timur

Batu Dinding merupakan fenomena alam yang tercipta dari batuan karst setinggi 125 meter dengan panjang hingga 150 meter.

Liputan6.com, Jakarta Wisata alam Batu Dinding masih terdengar asing bagi mayoritas warga Kalimantan Timur. Tidak sedikit warga Bumi Etam yang bahkan belum mengetahui destinasi wisata yang terletak di Jalan Soekarno – Hatta Kilometer 45, tepatnya di Desa Bukit Merdeka Samboja, Kabupaten Kutai Kartanegara ini.

Gapura pintu masuk ke lokasi Batu Dinding memang tidak semegah lokasi wisata pada umumnya. Hanya ada gapura yang terbuat dari kayu setinggi 6 meter bertuliskan ‘Wisata Batu Dinding’. Untuk mencapai ke sana, wisatawan harus menyusuri jalan petak tanah sejauh 4 kilometer, dan hanya bisa ditempuh dengan kendaraan bermotor roda dua. Itupun hanya tiba di lokasi parkir kendaraan dan sisanya harus ditempuh dengan berjalan sejauh 1 kilometer, menyusuri pepohonan Taman Hutan Rakyat Bukit Soeharto serta perkebunan warga.

Jalan yang sempit, terjal, dan berliku menjadi tantangan yang harus dihadapi sebelum Anda tiba dan bisa menikmati keindahan Batu Dinding.

Batu Dinding merupakan fenomena alam dari batuan karst setinggi 125 meter dengan panjang hingga 150 meter. Namun sayang, keindahan Batu Dinding tercemar oleh aksi vandal pengunjung tidak bertanggung jawab yang mencorat-coret badan batu.

“Lokasi wisata Batu Dinding terbilang masih asri di Kaltim. Suasananya mencerminkan alam, meskipun ada aksi vandalisme dan sampah pengunjung di sini,” papar Hendy, salah satu pengunjung Batu Dinding saat ditemui Liputan6.com, Rabu (4/11/2015).

Wisata Batu Dinding memang sedang jadi primadona baru bagi masyarakat Kaltim. Aziz, salah seorang pedagang di kawasan objek wisata Batu Dinding mengakui, ada kenaikan jumlah pengunjung Batu Dinding sejak 5 bulan terakhir.

Setiap malam minggu, menurutnya ada setidaknya 1 ribu pengunjung yang menghabiskan hari sejak sore hingga subuh di tebing Batu Dinding.

“Saat akhir pekan pengunjung bisa sampai 1.000 orang, kalau hari hari biasa hanya sebanyak 200 hingga 300 orang saja setiap hari disini,” papar Aziz.

Dinas Pariwisata Kutai Kartanegara menyatakan obyek wisata Batu Dinding akan dimaksukan dalam katagori pariwisata forestry daerah. Kawasan Samboja memang terkenal memiliki begitu banyak potensi wisata berbasis hutan seperti halnya Taman Hutan Rakyat Bukit Soeharto, Hutan Bengkirai, Borneo Orangutan Survival hingga Batu Dinding.

“Kutai Kartanegara memang memiliki banyak potensi wisata sehingga perlu perencanaan strategis dalam penanganannya,” ujar Kepala Dinas Pariwisata Kutai Kartanegara, Sri Wahyuni.

Obyek wisata Batu Dinding, kata Wahyuni, sudah dimasukan dalam rencana induk pengembangan pariwisata daerah Kutai Kartanegara yang ditetapkan 2016 mendatang. Menurutnya rencana induk pariwisata ini akan membantu Kabupaten Kutai Kartanegara dalam penetapan skala prioritas pengembangannya secara professional. (Abelda Gunawan/Ibo)