Liputan6.com, Jakarta Berada di peringkat ke 50 saat ini, Indonesia ingin terus menggali potensi dan tantangan di industri pariwisata, baik untuk nusantara maupun mancanegara. Untuk mewujudkannya, MarkPlus Center for Tourism and Potret Wonderful lndonesia-Pesona Indonesia 2016 yang merupakan pusat pengembangan khusus untuk industri pariwisata dan hospitality, mengadakan Strategic Discussion Pariwisata.
Acara ini diselenggarakan bersama Kementerian Pariwisata Indonesia dengan mengangkat tema "Satu Tahun Wonderful Indonesia-Pesona Indonesia: Prestasi dan Tantangan". Kegiatan berlangsung pada pukul 09.00-17.00 WIB, di Philip Kotler Theatre, MarkPlus Main Campus, Jakarta.Â
Baca Juga
Pada kesempatan ini diskusi juga membicarakan mengenai langkah Indonesia untuk menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN di akhir tahun 2015 ini, karena Indonesia perlu berbenah diri dan meningkatkan kualitas pelayanan dan destinasi yang mumpuni.
Advertisement
Upaya telah dilakukan oleh pemerintah dalam rangka menjangkau tujuan-tujuan strategis pariwisata Indonesia baik dari promosi mancanegara dan nusantara melalui branding Wonderful Indonesia-Pesona Indonesia.
Selain itu, praktisi dan pemain industri juga ikut melakukan peningkatan kualitas layanan dalam rangka memperoleh kepuasan wisatawan-wisatawan. Maka, disinilah MPCTH melihat efektifitas upaya-upaya yang telah dilakukan tersebut serta apa tantangan yang akan dihadapi industri pariwisata Indonesia di masa yang akan datang.
Forum diskusi ini dibuka oleh Hermawan Kartajaya, CEO & Founder Markplus,Inc dan menghadirkan Sapta Nirwandar, "The Real Wonder of The World Foundation". Panelis yang dihadirkan dibagi menjadi empat perspektif yaitu panelis dari perspektif pemerintah, industri, praktisi, dan pasar.
Panelis yang hadir dari perspektif pemerintah yaitu Yanti Sukamdani, Anggota Komisi X DPR RI Jefri Riwu Kore, Anggota Komisi X DPR RI Ratna Suranti, Asisten Deputi Strategi Pemasaran Pariwisata Mancanegara Kementerian Pariwisata, dan Cucu Ahmad Kurnia selaku Kepala Bidang Pengelolaan Daya Tarik & Destinasi Dinas Pariwisata & Kebudayaan DKI Jakarta.
Tidak kalah menarik, panelis-panelis yang mempunyai industri berkaitan dengan pariwisata juga turut memberikan kontribusi dalam forum ini, diantaranya Budi Tirtawisata, Wakil Ketua Umum Bidang Promosi & Pemasaran, Persatuan Hotel & Restoran Indonesia (PHRI); Asnawi Bahar, Chairman Association of The Indonesian Tours & Travel Agencies (ASITA); dan Dr. N. Rusmiati Gabungan Industri Pariwisata Indonesia (GIPI).
Praktisi-praktisi professional yang ahli dalam bidangnya juga turut memberikan pendapatnya menjadi panelis, diantaranya Eric Tjetjep, CFO Dwidaya World Wide; Irene Janti, Chief Brands & Product Officer; Sugeng Pramono, Director of Operation and Sales & Marketing, Hotel Indonesia Natour; Johnnie Sugiarto, CEO EI-John Group; dan Natali Ardianto, Co-Founder & CTO, Tiket.com.
Tidak luput MPCTH mendatangkan panelis dari perspektif pasar seperti Riyanto Sofyan, Chairman Arva Corp & Sofyan Group; Ndang Mawardi, CEO Inspiro; dan Berthus Sudarmeidi, Manager Perencanaan KBM Wisata I Jawa Barat, Perum Perhutani.
Hasil Diskusi Strategis ini akan menjadi bahan utama dari whitepaper yang akan dikeluarkan MPCTH. Whitepaper tersebut akan diserahkan secara resmi pada Kementerian Pariwisata Republik Indonesia, pada Pesona Indonesia WOW Night, tanggal 10 Desember 2015 di Ballroom Ritz-Carlton Jakarta, Pacific Place.
Â
(Adv)
Â