Sukses

Klub Malam Favorit Mahasiswa Indonesia di Paris

Klub malam favorit mahasiswi Indonesia di Prancis ternyata satu selera dengan penduduk lokal. Mereka menyukai dansa di ruang terbuka.

Liputan6.com, Jakarta Jika selama ini kita mengenal Paris sebagai kota romantis, ternyata Paris lebih dikenal sebagai City of Lights atau Kota Cahaya. Sebab, kota yang juga dijuluki pusat mode dunia ini mempunyai banyak lampu dan termasuk kota paling terang di dunia atau selalu hidup.

GaAya hidup seperti ini sudah dimulai sejak awal pertengahan abad ke-20, di mana konser dan pertunjukan adalah tulang punggung hiburan di Paris. Kehidupan malam di Ibukota Prancis terus bergerak dinamis. Masyarakat asli Paris yang disebut Parisian memang gemar menari dan menciptakan ruang dansa publik di mana saja. Dari pinggir trotoar sampai taman kota. Dari yang kelas jelata hingga kaum bangsawan.

Dari berbagai klub malam yang hadir kala itu, menyisakan beberapa klub malam modern dan melegenda di Paris. Di antaranya Le Queen, L'Etoile, dan Le Cab yang banyak disenangi. Dengan perkembangan musik elektronika dan banyaknya klub malam, tak heran jika Paris punya deretan DJ beken di antaranya Daft Punk, Justice, dan Uffe.

Namun bagi mahasiswi Indonesia, Astika Soeprapto yang mengambil kuliah S2 di International Fashion Academy Paris, ada dua klub malam yang paling digemari Warga Negara Indonesia di Paris dan masyarakat lokal.

1. Nuba

Nuba digemari karena letaknya di roof top Les Docks- Cite de la Mode et du Desain. Selain bisa menghirup udara segar dari desain bar terbuka, pengunjung bisa melihat langsung Sunga Seine.

Suasana klub malam Nuba di Prancis (Foto: style.lesinrocks)

"Ya, karena letaknya persis di samping Sungai Seine. Lokasi yang nggak biasa bikin aku dan teman-teman suka main di sini," jelas Astika via messenger kepada Liputan6.com, Sabtu (14/11/2015).

2 dari 2 halaman

Concrete

Lokasi klub malam Concrete di atas kapal (Foto: style.lesinrocks)

2. Concrete

Masih terletak di tepian Sungai Seine, keunikan klub malam ini adalah terletak di dek sebuah kapal besar. Namun partygoers dan DJ lovers hanya bisa nge-dance di sini pada Sabtu malam dan ditutup pada Senin pagi.

"Kami mahasiswi Indonesia justru menyukai apa yang jadi favorit orang lokal. Karena kami merasa tidak seperti turis. Hehehe... Serunya saat dance bisa lihat cruise yang biasanya melintas. Orang Paris sepertinya suka konsep klub malam yang terbuka," lanjutnya.

Berbicara tentang klub malam, Jumat (13/11/2015) lalu salah satu klub malam Bataclan menjadi salah satu titik dari enam titik serangan di kota Paris. "Semoga kondisi bisa segera normal kembali karena lokasi ledakan dari klub malam itu cuma 2 km dari tempat tinggalku," harap Astika. 

Video Terkini