Sukses

Suami Korban Bom Paris Tulis Surat Cinta untuk ISIS

Alih-alih benci, suami korban tragedi bom Paris justru malah menulis pesan damai kepada ISIS.

Liputan6.com, Jakarta Helene Muyal Leiris, 35 tahun, adalah salah satu dari 89 korban yang meninggal di Hall Konser Bataclan ketika tragedi bom Paris berlangsung Jumat (13/11) malam. Pada hari Senin, suaminya, Antoine Leiris, menulis surat cinta berupa status facebook yang ditujukan untuk ISIS, berjudul “Kalian Tidak Akan Mendapatkan Kebencian Saya.”

Pada status yang ditulis dalam bahasa Perancis, Antoine menyebutkan bahwa ia tidak akan memberikan kepuasan kepada organisasi teroris tersebut dengan menanamkan amarah dan kebencian.

“Jumat malam, kalian mengambil nyawa yang paling berharga, cinta dalam hidup saya, ibu dari anak saya, namun kalian tidak akan memiliki kebencian saya. Saya tak tahu kalian siapa dan saya tidak mau tahu, kalian adalah jiwa-jiwa yang mati.” Sebutnya. “Jadi, tidak, saya tidak akan menghadiahkan kebencian saya. Kalian menginginkannya, namun merespon untuk membenci dengan penuh amarah.Kalian ingin saya takut dan tunduk kepada kalian, untuk tidak percaya kepada bangsa saya, untuk mengorbankan kebebasan saya demi keamanan saya. Kalian kalah.”

Leiris juga mengatakan bahwa terakhir iya melihat istrinya di pagi hari sangat cantik, secantik ketika ia wafat pada Jumat malam, dan sama cantiknya ketika ia jatuh cinta pertama kalinya 12 tahun yang lalu.

“Tentu saja saya hancur dan terpukul, saya berikan kalian kemenangan kecil atas rasa sakit ini, namun ini tidak akan bertahan lama.” Saya yakin ia akan bersama kami setiap hari dan kami akan menemukan surga atas kebebasan cinta di mana kalian tidak dapat memasukinya.”

Kemudian ia mengakhiri tulisannya dengan kalimat bahwa walaupun ia dan putranya yang berusia 17 tahun, Melvil, mungkin sekarang hanya tinggal mereka berdua. Namun mereka lebih kuat dari tentara manapun di dunia ini. Dan ia tidak dapat meneruskan lagi surat ini, karena Melvil telah bangun dari tidurnya, dan mereka terlalu sibuk dalam menjalani kehidupan bahagia yang bebas dari kebencian.


(Vyo)