Liputan6.com, Jakarta Pemerkosaan tentu membuat korbannya terluka baik secara fisik dan mental. Namun, bagaimana jika seseorang menjadi korban pemerkosaan lebih dari sekali bahkan hingga ribuan kali?
Seorang wanita bernama Karla Jacinto (23) mengaku telah diperkosa 43.000 kali. Ketika usianya 12 tahun, ia menjadi korban perdagangan orang dan dijadikan buruh seks.
Kisah itu berawal ketika ia sedang menunggu teman-temannnya di stasiun kereta di Mexico City. Kemudian ia diculik oleh sekelompok orang. Awalnya, ia dibanjiri oleh hadiah seperti pakaian, bunga, dan cokelat. Namun, beberapa minggu kemudian, ia justru dipaksa melayani 30 pria untuk berhubungan seksual.
Advertisement
"Pria itu mulai menyetirku ketika aku dipaksa berhubungan dengannya, baik itu posisi, bagaimana aku harus bersikap, dan lamanya aku harus melayani mereka, bagaimana aku harus bicara kepada mereka," ungkapnya seperti dikutip dari The Sun, Selasa (24/11/2015).
Baca Juga
Wanita itupun harus melayani dari pukul 10.00 hingga tengah malam. Ia pun tak tahan untuk menangis, tetapi bukannya dikasihani, para pria itu malah menertawainya.
"Aku harus menutup mataku sehingga aku tak tahu apa yang mereka lakukan padaku dan aku tak merasa apapun," ucapnya.
Bahkan para pria itu tak hanya meminta Karla melayani nafsu birahi mereka. Karla juga disakiti dan direndahkan, seperti diikat dengan rantai, ditendang, dipukul, rambutnya ditarik, dan diludahi wajahnya. Namun Karla tak menyerah, ia terus bertahan, sampai akhirnya ia bisa terbebas. Selama empat tahun ia mengalami itu sehingga bila dikalikan setiap hari melayani sekitar 30 kali, sama saja ia perkosa 43.000 kali.