Liputan6.com, Jakarta Gili merupakan sebutan masyarakat Lombok untuk pulau kecil yang berada di tengah laut. Ada sekitar 17 gili di Lombok yang menjadi destinasi wisata unggulan di daerah tersebut. Salah satu gili yang paling terkenal adalah Gili Trawangan.
Ada banyak alasan mengapa Gili Trawangan menjadi destinasi wisata bahari yang wajib dikunjungi saat Anda berada di Lombok. Selain memiliki panorama pemandangan pulau yang menawan, Gili Trawangan juga dilengkapi dengan berbagai fasilitas penunjang wisata berskala internasional, seperti penginapan hingga pusat latihan diving.
Baca Juga
Suryadi, pemandu wisata dari Himpunan Pramuwisata Indonesia (HPI) chapter Lombok kepada Liputan6.com, Rabu (18/11/2015) mengatakan, “pasca bom bali 1 dan 2, juga pemerintahan yang baru, pariwisata Lombok diarahkan ke Gili Trawangan. Saat itu pemerintah Lombok mencanangkan kunjungan 10.000 wisatawan ke Lombok.”
Advertisement
Berkembangnya pariwisata Gili Trawangan juga dipengaruhi faktor infrastruktur yang memadai. Suryadi pun mengakui, saat ini untuk mencapai Gili Trawangan tidak lagi membutuhkan ongkos perjalanan yang mahal. Gili Trawangan bisa diakses dari Bali menggunakan fast boat hanya dalam waktu 1 jam saja. Berbeda dari sebelumnya, yang mengharuskan wisatawan melakukan penerbangan Bali – Lombok, dan melanjutkan perjalanan menggunakan perahu dari pelabuhan menuju Gili trawangan.
“Sekarang sudah ada sekitar 12 fast boat dari yang melayani rute Bali – Gili Trawangan. Satu fast boat bisa berisi 30-70 orang. Dalam sehari fast boat bisa bolak-balik sebanyak 3 kali. Biayanya sendiri bervariatif, mulai dari Rp 500 ribu-an,” ungkap Suryadi.
Kini setelah bisa diakses dengan mudah dari Bali sebagai pusat pariwisata Indonesia, Gili Trawangan berkembang menjadi destinasi wisata yang tak pernah sepi dari kunjungan wisatawan, khususnya wisatawan mancanegara.
Selain akses yang mudah, alasan lain mengapa Gili Trawangan kini ramai dikunjungi wisatawan adalah dukungan masyarakat setempat untuk menciptakan keamanan dan kenyamanan. “Di Gili Trawangan, kalau ada yang berbuat kriminal, berkelahi atau mencuri, atau apalah namanya, dia akan diarak warga seperti pengantin, di badannya ada tulisan “Saya Mencuri”, dan siapapun boleh memukulnya,” ungkap Suryadi menambahkan. (Ibo)