Liputan6.com, Seoul Seoul tak hanya berisi gedung-gedung pencakar langit. Di ibukota Korea Selatan masih banyak tempat-tempat peninggalan dari kemegahan dinasti Korea di masa lalu. Salah satunya adalah Istana Gyeongbokgung.
Selain menjadi tempat acara-acara kenegaraan atau festival, istana ini juga menjadi tujuan utama turis di kota Seoul.
Dengan luas mencapai 410.000 meter persegi, memasuki istana ini bagai kembali menengok kebesaran dan keagungan kerajaan Korea di masa lalu.
Â
Baca Juga
Istana Gyeongbokgung dibangun tiga tahun setelah Dinasti Joseon didirikan dan menjadi istana utamanya. Istana ini sempat mengalami kehancuran saat Jepang melakukan invasi ke Korea dari tahun 1592-1598.
Setelah beberapa kali dilakukan restorasi, kini istana megah itu bisa dinikmati tidak hanya oleh orang Korea sendiri tapi siapapun yang datang ke Seoul. Seperti juga yang dinikmati para peserta The 2nd ASEAN-ROK (Republic of Korea), Next Generation Opinion Leaders Program.
Advertisement
Istana Gyeongbokgung berdiri dengan latar belakang Gunung Bugak
Sempat terbengkalai selama 273 tahun, istana ini dibangun kembali pada tahun 1867 di bawah kepemimpinan Heungseon Daewongun
Restorasi selesai dalam skala besar dengan 330 bangunan yang direstorasi bersama-sama dalam konfigurasi labirin
Saat Jepang melakukan kembali invasi pada 1911, sebanyak 90 persen bangunan istana ini dirobohkan di tahun 1915