Sukses

3 Cara Menghilangkan Stres ala Startup

Dunia startup yang sedang bergairah dan penuh tekanan pasti lebih mudah memicu stres. Begini cara mereka menghilangkannya.

 

Liputan6.com, Jakarta Solusi menghilangkan stres menjadi kebutuhan dalam dunia startup yang seakan tanpa koma. Ritme kerja yang saling susul-menyusul dan tekanan pertumbuhan dapat membuat para pelaku startup kehilangan gairah. Maka, seperti layaknya manusia biasa, perlu ada koma alias jeda untuk menyegarkan pikiran dan menajamkan pengetahuan.

Kira-kira kiat apa saja yang dilakukan startup Indonesia untuk mencegah atau menghilangkan stres? Joseph Aditya (CEO Ralali.com) dan Irwan Suryady (General Manager Ralali.com) berbagi tips-tips yang dilakukan tim Ralali untuk menghilangkan stres.

Berikut adalah tiga solusi yang dilaksanakan Ralali untuk menghilangkan stres:

Outing bareng
Bayangkan kesegaran udara alam terbuka yang jauh dari hiruk-pikuk kota besar yang penuh polusi. Rasakan nikmatnya menggerakkan seluruh persendian tubuh saat menyusuri sungai untuk menghilangkan kekakuan yang disebabkan kemacetan Jakarta. Tentu nikmat rasanya!

Atas segala manfaatnya, outing bersama menjadi solusi yang dilakukan Ralali untuk menghilangkan stres yang dirasakan para karyawannya. Jelajah alam menyusuri sungai diakui Aditya menjadi solusi mujarab agar stres menjauh dan menghilangkan kepenatan akibat terlalu lama berdiam di dalam mobil menyusuri kemacetan Jakarta.

Outing (Foto: Ralali.com)

Goyang bareng
Goyang mengikuti lenggak-lenggok tubuh sang instruktur senam sambil diiringi musik dangdut itu rasanya asyik banget! Siapa yang mau membantah kecocokan luar biasa musik khas negara Indonesia ini untuk membuat tubuh bergoyang?

Goyang bareng (Foto: Ralali.com)

Maka, saat tim Ralali sedang dilanda kebosanan dan stres, goyang bareng di akhir pekan pun menjadi solusi lainnya untuk menghilangkan stres. Tidak perlu malu kalau kurang jago joged karena tidak ada juri yang menilai. Lagipula tujuan goyang dangdut bersama kan untuk menghilangkan stres.

Belajar bareng
Ibarat pekerja yang terlalu sibuk menebang pohon, lama-kelamaan goloknya pasti akan tumpul. Saat golok yang tumpul tersebut dipaksa tetap menebang pohon, justru waktu yang dibutuhkan menjadi lebih lama sehingga tidak efektif.

Belajar bersama (Foto: Ralali.com)

Irwan menyadari hal tersebut dan karenanya, kegiatan belajar bersama baik dalam bentuk pelatihan, seminar, atau mendengarkan petuah dari motivator menjadi salah satu kegiatan wajib di Ralali. Saat belajar bersama, otak akan diasah kembali agar tidak kehilangan ketajamannya. Maka, pikiran kembali segar dan siap untuk bekerja kembali.

Sebenarnya masih banyak cara-cara lainnya, namun inilah tiga cara yang sudah dilakukan Ralali sebagai start-up. Jika ada di antara para pembaca juga merupakan pelaku start-up, apakah kalian melakukan cara yang sama atau justru berbeda? Apa pun itu, ingat untuk selalu mengambil jeda dari pekerjaan rutin.**