Liputan6.com, Jakarta Barangkali inilah cara meningkatkan pendapatan dari sebuah kebun kopi seluas 400 hektare agar tak hanya dinikmati para petaninya saja, melainkan juga para pelancong. Kawasan Kampoeng (kampung) Kopi Banaran salah satu contohnya.
Kebun milik BUMN, persisnya PT Perkebunan Nusantara IX yang terletak di Areal Perkebunan Kopi Kebun Getas Afdeling Assinan tepatnya Jl. Raya Semarang – Solo Km. 35 dengan ketinggian 480 – 600m dpl dengan suhu udara sejuk antara 23ºC – 27ºC saat ini sudah menjadi wisata agro bagi warga Jawa Tengah. Tentu saja, Kampoeng Kopi Banaran sangat cocok bagi Anda para pecinta kopi.
Baca Juga
Selain dapat menikmati Kopi bermerek Banaran yang mantap, kunjungan ke tempat ini sangat cocok dilakukan bersama bersama keluarga. Saya bukan pecinta kopi, tapi pada akhir Desember 2015 lalu sengaja datang ke tempat ini hanya untuk merasakan sensasi minum kopi langsung dari kebun kopi. Ini yang menurut saya berbeda dari tempat lainnya.
Advertisement
Saya bahkan datang tidak sendiri melainkan bersama keluarga besar. Ada suami, nenek, mama, tante, kakak, adik serta keponakan-keponakan.
Di tempat ini pastinya, Anda tidak hanya menikmati kopi, karena berbagai fasilitas wisata disediakan. Mulai dari Coffee Walk, Out Bond Games, Kolam Renang, Gazebo, Lapangan Tenis, Taman Buah, jelajah kebun kopi dengan kereta wisata dan ATV, Gedung Pertemuan, Mushola, Griya Robusta, Flying Fox, Kuda untuk jalan-jalan, serta permainan anak-anak bisa dimanfaatkan. Bahkan penginapan disediakan untuk mereka yang ingin bermalam. Lengkap bukan?
Kalau tak ingin berlama-lama di tempat ini, Anda bisa duduk-duduk santai di Gazebo bercengkrama sambil menikmati makanan dan minuman yang dapat dipesan dari Coffee House atau makanan yang dibawa dari rumah. Sementara anak-anak bisa puas bermain. Jadi semua bisa bahagia, gembira di sini.
Kunjungan ke arena Kampoeng Kopi Banaran tidak dipungut biaya, jika sekadar duduk-duduk sambil menikmati alamnya yang sejuk. Pengunjung hanya diwajibkan membayar untuk beberapa permainan seperti outbond, berkuda, flying fox, kereta wisata, dan kolam renang. Setelah puas menikmati kopi hitam spesial Banaran, es kopi special banaran, kopi latte, pisang goreng dan singkong goreng keju yang legit, saya dan rombongan mencoba memilih kereta wisata untuk mengantar kami menjelajah kebun kopi. Harga sewa per kereta Rp 60.000 dapat diisi 5 penumpang dewasa 2 anak-anak. Saya menyewa 2 kereta.
Berkeliling kebun kopi adalah pengalaman pertama saya. Melewati jalan berbatu dan menanjak dipastikan dapat memicu adrenalin. Sebelum memasuki kebun kopi sopir kereta menanyakan apakah ada yang sedang hamil, jika ada sebaiknya tidak ikut karena sepanjang perjalanan akan banyak goncangan.
Dan betul, selain jalanan menanjak dan berkelok, goncangan akibat jalan berbatu terus kami rasakan sepanjang perjalanan. Beruntung sopir kereta sangat ramah, ia menjelaskan tentang Kampoeng kopi Banaran dan spot-spot yang bisa kami lewati sambil sesekali memberikan celotehan yang lucu-lucu, sehingga perjalanan 20 menit menjadi tidak membosankan. Saat menjelajah, selain melihat kebun kopi, dari atas bukit di ketinggian 600m dpl kita bisa melihat Rawa Pening.
Namun sayang Rawa Pening yang terkenal itu tak seindah dulu, terlihat kotor karena tertutup eceng gondok. Selain Rawa pening, jika beruntung pengunjung juga dapat menyaksikan langsung pekerja yang sedang memetik buah kopi. Sayang saat saya tiba di sana, musim panen kopi baru usai. Jadi tak satupun pekerja dan petani kopi yang kami jumpai. Setelah puas menjelajah dan berfoto, perjalanan keliling kebun kopi berakhir di stasiun kereta tempat awal kami berangkat.
Akses menuju Kampoeng Kopi Banaran
Areal Perkebunan Kopi ini persis di tepi jalan besar jalur Semarang – Solo atau satu kilometer dari Terminal Bawen, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah menjadikannya sangat mudah dijangkau baik yang datang dari Kota Solo, Yogjakarta maupun Semarang. Letaknya yang sangat strategis menjadikannya mudah dijangkau oleh moda transportasi apa pun. Mulai dari kendaraan pribadi mobil, motor, bus pariwisata, bus antarkota, taksi, hingga ojek. Tak heran saat saya tiba di tempat ini, bermacam kendaraan memenuhi tempat parkir.
Bahkan ada satu pasangan suami istri yang sengaja datang dari Jakarta untuk belajar kopi. Dari Jakarta mereka mengunakan pesawat, ambil penerbangan tujuan Ahmad Yani Semarang. Setelah mendarat di Semarang, mereka memilih Taksi Bandara dengan tarif Rp 300.000 "Kami datang dari Jakarta naik pesawat, trus lanjut taksi. Ongkosnya Rp 300.000" ujar Vina seorang karyawan swasta di Jakarta.
Dan bagi Anda yang menggunakan kendaraan pribadi dari Semarang sebaiknya ambil jalur tol Semarang- Bawen supaya hemat waktu, lalu keluar tol Bawen. Kira-kira 200 meter sebelah kanan, sampailah ke Kampoeng Kopi Banaran.Â