Liputan6.com, Jakarta Setelah tampil di Milan dan Frankfurt, kostum Banyuwangi Ethno Carnival akan ditampilkan di Madrid dalam 'Madrid Internastional Trade Fair' (FITUR). Tiga anak muda Banyuwangi, yaitu Niluh Ratih, Olivia Gunawan, dan Budi Ramadhan akan mewakili Indonesia di kancah internasional tersebut mulai hari ini, 18 hingga 26 januari 2016 mendatang.
Pemilihan ketiga anak muda tersebut tidak main-main, seleksi ketat dilakukan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Banyuwangi bekerjasama dengan Paguyuban BEC, hingga akhirnya terpilih tiga orang anak muda tersebut.
Baca Juga
"Ya saya senang banget. Saya nggak nyangka bisa lolos seleksi yang meliputi lenggak-lenggok di catwalk, dance dan mampu me-makeup diri sendiri. Sebab semua peserta hebat-hebat," kata Olive.
Advertisement
Olive yang merupakan siswi XII IPA 1 SMAN 1 Kota Banyuwangi ini akan tampil dengan kostum BEC 'Mupus Braen Blambangan', salah satu jenis kostum pengantin Osing yang identik dengan warna merah, emas, dan hitam. Tak hanya itu, dirinya juga akan membawakan Tari Gandrung, tarian khas Banyuwangi yang kerap dipentaskan untuk menyambut tamu yang datang ke Banyuwangi.
Sementara itu, Niluh Ratih akan tampil dengan kostum pengantin 'Sembur Kemuning' dan Budi Ramadhan dengan kostum pengantin laki-laki 'Mupus Braen Blambangan'. Ketiga kostum yang akan mereka pamerkan memiliki berat hingga 8 kilogram.
Sebagai informasi, Banyuwangi juga masuk nomine UNWTO Awards for Excellence and Innovation in Tourism untuk kategori 'Inovasi Kebijakan Publik dan Tata Kelola Pemerintahan'. Masuknya banyuwangi sebagai salah satu nomine merupakan bentuk apresiasi Badan Persatuan Bangsa-Bangsa untuk Pariwisata (The United Nations World Tourism Organization /UNWTO).
Banyuwangi menjadi nomine bersama Medellin (Kolombia), Kenya, dan Puerto Rico. Dengan mengangkat tema besar “Strategi Pengembangan Pariwisata Berkelanjutan”, Banyuwangi akan diberikan kesempatan memaparkan kebijakannya pada 18 Januari 2016 dalam gelaran 12th UNWTO Awards Forum di Madrid, Spanyol.
Ajang ini digelar sebagai bentuk apresiasi terhadap berbagai inovasi yang dilakukan di sektor pariwisata dengan melihat efeknya terhadap pemerintahan serta masyarakat.
Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Banyuwangi, YM Bramuda mengatakan, “Kita diberi kesempatan untuk mempresentasikan bagaimana Banyuwangi mengembangkan konsep pariwisata berkelanjutan. Para pemenang dan runner-up masing-masing kategori akan diumumkan pada 20 Januari mendatang bersamaan dengan pelaksanaan Madrid International Tourism Trade Fair.”
Di Madrid nanti, lanjut Bramuda, akan dipaparkan sejumlah strategi pemkab dan kunci sukses membangun pariwisata. Mulai dari bagaimana daerah mengidentifikasi potensi wisata yang dimilikinya, menjaga kearifan lokalnya, hingga bagaimana seluruh stakeholder bergandengan tangan mengembangkan dan mempromosikan pariwisata Banyuwangi.
Selain Banyuwangi, dalam ajang ini, ada dua wakil Indonesia yang turut menjadi finalis di dua kategori lain. Garuda Indonesia berhasil mendapatkan nominasi Innovation in Enterprises dengan program Bali Beach Clean Up, dan Yayasan Karang Lestari melalui program Coral Reef Reborn yang akan bertanding dalam katregori Innovation in Non-Governmental Organizations.
Nomine lainnya datang dari Brazil, Lithuania, Spanyol, Swiss, Kamboja, Nepal, Afrika Selatan, Kroasia, dan Korea Selatan. Para finalis ini disaring dari 109 program lainnya yang digagas oleh negara-negara anggota UNWTO. UNWTO saat ini beranggotakan 157 negara, 6 anggota asosiasi, dan 480 anggota afiliasi dari sektor swasta, lembaga pendidikan, dan otoritas pariwisata.
**Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di sini
**Ingin berdiskusi tentang topik-topik menarik lainnya, yuk berbagi di Forum Liputan6