Liputan6.com, Jakarta - Karakter rumah yang berbeda membuat foyer jarang digunakan di Indonesia. Namun sekarang, sejumlah perumahan kelas menengah ke atas mulai mengadopsi ruangan yang banyak diterapkan di hunian luar negeri ini.
Sebagian dari Anda mungkin masih awam dengan istilah ‘foyer’ dalam hal interior rumah. Menurut Arsitek Probo Hindarto, foyer merupakan ruang peralihan antara teras dan ruang tamu atau teras dengan ruang keluarga.
Area ini berfungsi sebagai ruang penerima. Sesuai fungsinya, di area foyer tidak terdapat perabotan besar. Hanya ada tempat menggantung jaket, mantel, meletakkan payung, kunci mobil, atau sepatu jika di Jepang. Sepasang kursi dan meja sederhana biasanya ditempatkan sebagai pelengkap.
Advertisement
Saat ini, hunian-hunian baru menengah ke atas di kota besar Indonesia mulai menghilangkan area ruang tamu. Ini karena semakin jarang penduduk kota besar yang menerima tamu di rumah, dalam arti orang yang tidak terlalu akrab secara personal seperti relasi bisnis dan semacamnya.
Sebaliknya, orang-orang yang berkunjung ke rumah biasanya adalah saudara atau teman dekat, sehingga tak masalah jika diajak ke ruang yang lebih privat dan kasual seperti ruang keluarga ataupun ruang makan.
Berkaitan dengan itu, ruang tamu dianggap mubazir dan diubah untuk foyer serta memperluas ruang keluarga. Fungsi lain dari foyer adalah ruang tambahan yang mampu mempercantik rumah dan menambah nilai estetika tersendiri.
Jika melihat korelasinya dengan kondisi dan gaya rumah di Indonesia, foyer tidak mudah diaplikasikan, kecuali Anda memliki sisa lahan memadai atau pengembang perumahan sengaja menyediakan foyer bagi penghuninya.
Hacienda Style
Penggemar serial komedi ABC, Modern Family, pasti mengenal Eric Allen Stonestreet yang berperan sebagai Cameron Tucker. Aktor berkebangsaan Amerika Serikat ini tak hanya jago berakting, tapi punya gaya tersendiri dalam mendesain foyer di rumahnya. Seperti tercantum dalam foto di atas, area foyer diisi oleh bangku dan bantal abad ke-19 berpadu karpet daur ulang yang nampak usang namun mengesankan.
British Colonial Style
Desain Interior, Rob Southern, mengaplikasikan jendela nako yang menghiasi sisi kiri foyer (dilihat dari dalam rumah), guna memberi pasokan cahaya matahari lebih optimal ke dalam ruangan rumah. Untuk menghadirkan gaya kolonial Inggris di foyer rumah Anda, pilihlah furnitur yang terbuat dari kayu yang kuat dan kokoh seperti kayu jati.
Wordly in Los Altos
Sebuah pintu antik berusia 200 tahun dari India menambah nilai artistik tersendiri pada desain foyer berikut ini. Ditambah lagi adanya karpet berwarna gold dengan motif mawar yang nampak nyata, serta sebuah kursi bergaya klasik.
Mixed and Matched
Gaya pedesaan yang dituangkan pada desain foyer di atas tercermin melalui dominasi warna coklat kayu, serta perabot hiasan seperti ketel air, jam dinding klasik, dan pot tanaman bonsai. Tak lupa juga lukisan yang menggambarkan pemandangan disertakan di sini.
Minimalist Style
Klaster Casa Paso di Jagakarsa, Jakarta Selatan, menghadirkan foyer di setiap unit rumah yang bisa difungsikan sebagai ruang tamu. Karena un-furnished, maka Anda bisa mendesainnya ke gaya apapun yang diinginkan. Setelah foyer terdapat patio atau taman di tengah rumah, yang seolah membatasi antara foyer dan ruang keluarga. (Fathia A/Ahm)
Foto: Houzz.com