Sukses

5 Novel Indonesia yang Bertemakan LGBT

Kemenangan Saman dalam sayembara novel DKJ 1998 seolah mendobrak tabu dalam tatanan kepenulisan sastra di Indonesia.

Liputan6.com, Jakarta Setelah novel Saman karya Ayu Utami menjadi pemenang sayembara Novel Dewan Kesenian Jakarta tahun 1998, dunia sastra Indonesia khususnya novel seperti menemukan warna baru. Kehadiran Saman secara tidak langsung mendobrak ketabuan dalam tatanan kepenulisan sastra di Indonesia. Imbasnya kata-kata seperti orgasme, kelamin, kondom, dan masturbasi bukan lagi sesuatu yang dianggap tabu di dalam sastra Indonesia.

Tak hanya itu, kehadiran Saman juga menginspirasi banyak penulis lain untuk menciptakan karya dengan tema serupa. Terbukti, 18 tahun setelah Saman terbit, berbagai novel yang bertemakan homoseksual, lesbian, hingga transgender banyak bermunculan.

Berikut enam karya novel Indonesia peringkat teratas Goodreads yang bertemakan Lesbian, Gay, Biseksual, dan Transgender (LGBT) seperti yang disusun Liputan6.com, Rabu (3/2/2016).

The Sweet Sins karya Rangga Wirianto Putra

Mengambil latar tempat Yogyakarta yang notabene adalah kota pelajar, novel ini menceritakan tentang Reino, seorang mahasiswa yang juga bekerja sebagai gigolo. Reino memiliki masa kecil yang suram karena ayahnya pergi meninggalkan ibu dan dirinya begitu saja demi seorang gadis muda.

Reino kemudian terjebak dalam pergaulan bebas yang memaksanya harus melacurkan diri agar tetap bisa memenuhi gaya hidup hedonis. Dalam sebuah peristiwa, Reino bertemu dengan Ardo. Ardo merupakan sosok pria yang ideal bagi siapa saja. Pria yang melihatnya akan iri akan pencapaiannya, sementara perempuan akan antre untuk bisa menjadi istrinya.

Terpesona akan kepandaian, kedewasaan, dan perhatian tulus Ardo kepadanya, Reino pun jatuh hati yang membuat keduanya terikat dalam jalinan cinta. Dalam cinta Ardo, Reino menemukan kedamaian dan ketenangan hidup yang belum pernah dirasakan sebelumnya. Dalam menjalin cinta, keduanya mendapatkan banyak ujian.

2 dari 5 halaman

Supernova: Ksatria, Puteri, dan Bintang Jatuh karya Dee

Supernova: Ksatria, Puteri, dan Bintang Jatuh karya Dee 

Novel yang sukses difilmkan dengan judul yang sama pada 2014 ini menceritakan tentang Dhimas dan Ruben, dua orang mahasiswa yang kuliah di negeri Paman Sam. Dhimas kuliah di George Washington University, sementara Ruben di John Medical School. Keduanya bertemu di suatu pesta yang diadakan perkumpulan mahasiswa di Amerika. Dari pertemuan itu, Dhimas dan Ruben makin akrab, hingga pada akhirnya Ruben mengakui bahwa dirinya adalah seorang gay. Dan tanpa disangka-sangka, di waktu yang bersamaan Dhimas juga mengakui bahwa dirinya juga seorang homoseksual. Setelah pertemuan itu, keduanya menjalin kasih yang tentu juga menciptakan banyak konflik di dalamnya.

3 dari 5 halaman

Lelaki Terindah karya Andrei Aksana

Lelaki Terindah karya Andrei Aksana

Terbit 2004, novel Lelaki Terindah menjadi salah satu novel best seller di Indonesia. Selain gaya berceritanya yang lugas, Andrei Aksana juga menyelipkan beberapa puisi yang juga turut membangun struktur cerita.

Novel ini sendiri mengisahkan tentang dua anak manusia bernama Rafky dan Valent. Rafky merupakan seorang heteroseksual, sementara Valent seorang homoseksual. Rafky menyangka dirinya adalah heteroseksual, namun anggapan tersebut salah. Saat berjumpa dengan Valent dalam sebuah perjalanan ke Thailand, mereka memutuskan untuk tinggal satu atap. Pertemanan mereka makin akrab. Bahkan Rafky menganggap rasa kasih sayangnya kepada Valent lebih dari sekadar teman. Rafky pun mengalami perubahan orientasi seksual menjadi seorang penyuka sesama jenis.

Pergolakan batin dan konflik yang sudah dimulai sejak pertemuan keduanya membuat pembaca penasaran. Konflik memuncak saat Valent meninggal dunia karena penyakitnya, sesaat sebelum Rafky mengungkapkan isi hatinya bahwa dirinya mencintai Valent lebih dari seorang teman.

4 dari 5 halaman

Pria Terakhir karya Gusnaldi

Pria Terakhir karya Gusnaldi

Novel ini menceritakan tentang kehidupan Bobi dan Dydy. Konflik dimulai saat Bobi merindukan teman kecilnya, Dydy, yang juga menjadi bagian dari masa kecilnya dahulu. Kerinduan Bobi semakin menjadi hingga sampai terbawa ke dalam mimpi. Tak disangka, setelah 25 tahun berpisah, akhirnya mereka dipertemukan oleh takdir.

Pertemuan antara keduanya kemudian memunculkan dilema yang begitu besar. Bobi ternyata merasakan hal lain di atas kerinduannya. Dia menyimpan rasa cinta kepada Dydy. Dydy mengalami perasaan dilema yang begitu besar, pasalnya dirinya telah memiliki istri dan dua orang anak perempuan. Tak masuk akal jika dia meninggalkan keduanya untuk menjalin cinta kepada Bobi. Keduanya berada dalam dilema yang begitu besar. Dalam suatu kesempatan, mereka seolah mempunyai keterikatan dan merasa saling membutuhkan.

5 dari 5 halaman

Cowok Rasa Apel karya Noel Solitude

Cowok Rasa Apel karya Noel Solitude

Cowok Rasa Apel merupakan novel teenlit yang diterbitkan secara indie oleh penulisnya. Meski diterbitkan secara indie, novel ini mendapat banyak apresiasi positif dari pembaca sebagai karya yang mengusung nilai-nilai universal. Dengan bahasa yang santai, Noel mengemas novel ini menjadi bacaan yang seru, humoris, dan mudah dicerna.

Novel Cowok Rasa Apel sendiri mengisahkan tentang Dimas, seorang pelajar SMA yang tengah mencari jati dirinya sebagai seseorang yang baru menginjak usia remaja. Usia remaja merupakan masa di mana seseorang akan disibukkan dengan perihal klise yang disebut dengan cinta. Cinta monyet memang biasa terjadi di usia remaja, tapi yang dialami Dimas sangat lah berbeda. Dia jatuh cinta pada sosok pria di sekolahnya.

Â