Sukses

5 Makanan yang Buat Anda Semakin Lapar

Berikut ini 5 makanan yang bukannya menyukseskan program diet Anda malah membuat semakin lapar.

Liputan6.com, Jakarta Jika Anda sedang menjalani program diet, pola makan merupakan salah satu aspek yang harus mendapat perhatian. Mulai dari mengurangi camilan, porsi makan, dan sampai menghindari jenis makanan tertentu.

Namun tahukah jika ternyata beberapa makanan yang mungkin dipikir bisa mendukung program diet Anda ini malah memberikan efek sebaliknya. Kunci utama dari sebuah program diet adalah menjaga pola makan yang mengandung lemak.

Seperti dilansir dari Time.com pada Rabu (3/2/2016), Liputan6.com merangkum beberapa makanan yang malah akan membuat program diet Anda gagal.

1. Jus

Jus sayuran  (Foto: www.explosivewoman.com)
Ketika Anda sedang menjalani program diet, jus biasanya jadi salah satu menu utama. Namun, menurut beberapa penelitan yang dilakukan konsultan diet Janel Funk mengungkapkan bahwa minum jus malah membuat Anda menjadi lebih lapar. Jauh lebih baik minum air putih ketimbang jus ketika haus.

2. Yoghurt Low-Fat

Foto: insights.ingredientsnetwork.
Mengonsumsi yoghurt merupakan salah satu upaya untuk menyukseskan program diet Anda karena melancarkan pencernaan. Namun, menurut ahli diet Natural Gourmet Institute, Kaylen St. John mengatakan bahwa yoghurt memiliki kalori yang cukup besar berkisar 150 kalori, 6 gram protein, 1,5 gram lemak, dan 25 gram gula. Makanan yang tinggi karbohidrat dan rendah lemak akan membuat Anda mudah merasa lapar.

3. Putih Telur

Putih telur (sumber. stayonthehealthypath.com)
Menurut penelitian yang publikasikan di American Journal of Clinical Nutrition mengatakan bahwa putih telur memang sumber protein baik. Namun, bersamaan dengan hal tersebut, mengonsumsi putih telur akan membuat Anda cepat merasa lapar.

4. Salad bebas lemak

Salad (Istimewa)
Mengonsumsi salad tanpa lemak memang secara psikologis dianggap membantu Anda untuk diet. Namun, tanpa mengonsumsi lemak, Anda malah cenderung merasa lapar berlebih. Rasa lapar yang berlebih jauh lebih berbahaya untuk program diet Anda.

5. Makanan berlabel "sehat"

Makanan berlabel
Menurut penelitian yang dipublikasikan lewat the Journal of the Association for Consumer Research, makanan berlabel sehat biasanya memiliki porsi yang lebih sedikit. Sebab dengan label "sehat" , Anda cenderung mengonsumsi lebih banyak makanan tersebut. Sudah dapat dipastikan tak ada gunanya menjalani program diet dengan mengonsumsi makanan berlabel "sehat". Jadi,  selalu cek komposisi atau komposisi dari makanan tersebut ketimbang menyesal karena terlalu banyak mengonsumsinya.