Liputan6.com, Jakarta Fotografi merupakan salah satu bidang seni yang sudah ada sejak tahun 1826 di dunia dan digagas oleh seorang seniman lithography asal Perancis, Louis Jacques mande Daquerre. Orang yang menekuni bidang fotografi atau dikenal sebagai fotografer, kini mulai dipandang sebagai profesi yang menarik oleh masyarakat.
Didukung oleh kemajuan teknologi yang semakin maju, siapa saja memiliki kesempatan untuk menjalani profesi fotografi. Namun, fenomena makin maraknya fotografer tak membuat Barry Kusuma merasa tersaingi dan justru sebaliknya.Â
Baca Juga
Ditemui tim Liputan6.com pada konferensi pers bertema Gerhana Matahari Total pada Selasa (16/2/2016) di Jakarta, Barry mengatakan bahwa kini profesi fotografer semakin maju dan berkembang pesat ditambah dengan keberadaan media sosial. Siapa saja bisa mempublikasikan karya fotonya atau bahkan menjualnya dan menjadikan hal tersebut sebagai ladang penghasilan.
Advertisement
Barry Kusuma yang merupakan lulusan Ekonomi studi Pembangunan, Universitas Trisakti kini memilih dunia travel dalam menekuni bidang fotografinya. Travel merupakan kegiatan yang mempertemukannya dengan dunia fotografi. Mulai dari iseng semata karena ingin membawa cinderamata yang berbeda ketika dirinya sedang traveling, sampai akhirnya menjadikan fotografi sebagai sumber penghasilannya.
Dalam perjalanannya sebagai fotografer, tak jarang ia menemukan beberapa anak muda yang menanyakan cara dan kunci sukses untuk menghasilkan sebuah karya fotografi yang apik. Barry pun mengungkapkan kepada Liputan6.com beberapa fakta di dunia fotografi yang tak banyak orang ketahui.
1. Fotografi dari generasi instan
Barry mengungkapkan bahwa kini banyak karya fotografi yang hadir dari generasi instan. Mereka langsung dibekali dengan peralatan yang terbilang canggih dan tidak seperti zaman dulu. Fotografi berbicara tentang proses karena dari sana lah nilai-nilai yang terkandung dalamnya muncul.
2. Fotografi membutuhkan kesabaran
Barry menceritakan bahwa banyak anak muda zaman sekarang yang menanyakan mengapa sulit untuk mendapatkan hasil foto seperti karyanya. Padahal mereka mengaku sudah melakukan beragam cara seperti yang diterapkan Barry. Barry mengatakan bahwa untuk bisa menghasilkan foto yang baik dan memiliki makna membutuhkan kesabaran.
3. Fotografi cenderung dianggap remeh
Menurut Barry, tak jarang anak muda yang langsung mudah bilang "bagus" akan hasil karya foto milik mereka. Padahal, sebuah karya foto yang terbilang jelek mau dipercantik seperti apapun akan tetap sama. Sedangkan sebuah karya bagus, mau dibuat seperti apapun akan tetap memiliki nilai estetika dan makna yang baik pula.
4. Fotografi butuh traveling
Barry mengatakan bahwa bagaimana seseorang ingin mendapatkan hasil foto yang baik, jika mereka tidak pernah keluar rumah dan traveling. Sebuah perjalanan akan membentuk pola pikir seseorang menjadi lebih bijak dalam menyikapi sebuah fenomena. Hal tersebut berguna untuk dunia fotografi dalam menghasilkan foto-foto dengan makna yang kuat.