Sukses

Tangerang Berpotensi Jadi Kota Wisata Medis

83 juta orang transit tiap tahun di Tangerang, membuat kota ini berpotensi menjadi kota wisata medis.

Liputan6.com, Tangerang Wali Kota Tangerang, Arief R Wismansyah menilai Kota Tangerang mempunyai potensi untuk menjadi tujuan wisata medis (medical tourism) layaknya Kota Penang di Malaysia dan Singapura.

Dikatakannya, keberadaan Bandara Internasional Soekarno Hatta yang menjadi bagian dari wilayah Kota Tangerang harus bisa dimaksimalkan terutama dari sisi pariwisatanya.

"Sekitar 83 juta orang per tahun transit ke Kota Tangerang melalui Bandara Soekarno Hatta. Kenapa ini tidak dilihat sebagai potensi untuk meningkatkan kualias pelayanan kesehatan," ujarnya.

Diharapkannya, kedatangan para orang dari luar tersebut tidak hanya transit, tetapi bisa melakukan cek kesehatan seperti halnya di Singapura, Penang atau Malaka.

Hal tersebut bukan sesuatu yang tidak mungkin. Karena saat ini saja Kota Tangerang memiliki jumlah rumah sakit dan tempat pelayanan kesehatan terbanyak di Provinsi Banten dan menjadi rujukan dari Kota-kota lainnya.

"Kita harus memiliki komitmen dengan implementasi program pelayanan masyarakat secara optimal", ujarnya.

Ia pun menuturkan, mengurangi angka kematian ibu dan anak bukan hanya program daerah atau nasional. "Ini juga masuk ke dalam program internasional," ujarnya.

Walikota juga meminta komitmen semua pihak untuk meningkatkan kualitas pelayanan termasuk Sumber Daya Manusia dan Teknologinya.

Semua pihak harus bersinergi baik itu Rumah Sakit, Organisasi Profesi, Organisasi Bidang Kesehatan, Pemerintah dan pihak lainnya.

Berbagai program telah dilakukan untuk bidang kesehatan seperti pembangunan puskesmas dan puskesmas rawat inap, RSUD Kota Tangerang yang diberikan gratis kepada warga Kota Tangerang dengan cara menunjukan KTP dan KK.

Serta sejumlah program aplikasi pelayanan info kesehatan yang bisa dimanfaatkan warga untuk mendapatkan pelayanan maksimal.

"Ada aplikasi kesehatan mulai dari pesan kamar di rumah sakit, membantu ibu melahirkan hingga puskesmas rawat inap," ujarnya. (Achmad Irfan)