Liputan6.com, Jakarta Layaknya di film Baywatch, untuk meningkatkan keamanan dan kenyamanan wisatawan, para penyelamat wisata pantai (lifeguard) di Kabupaten Banyuwangi ditingkatkan kompetensinya. Setelah proses seleksi, 25 lifeguard yang bertugas di pantai-pantai di kabupaten berjuluk "The Sunrise of Java" ini telah menjalani pelatihan khusus.
Menurut informasi yang diterima Liputan6,com, Rabu (2/3/2016), MY Bramuda, Plt Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata mengatakan, pelatihan khusus untuk lifeguard tersebut baru saja selesai pekan lalu. Dalam menyelenggarakan pelatihan, pihaknya menggandeng Kementerian Pariwisata sebagai mitra, dan menghadirkan instruktur yang telah berpengalaman di bidangnya.Â
Baca Juga
Lebih jauh Bramuda mengatakan, para lifeguard yang dilatih adalah mereka yang biasa bertugas di pantai-pantai di Banyuwangi, dan beberapa sungai yang dikembangkan menjadi destinasi arung jeram. Di antaranya adalah operator wisata Bangsring Boat, Pantai Boom, Waduk Sidodadi, Bangsring Underwater, Sungai Badeng, Pantai Mustika, Teluk Banyu Biru, dan Wisata Mangrove Bedul.
Advertisement
Peningkatan kompetensi ini diharapkan dapat mendongkrak kualitas pelayanan di destinasi wisata pantai. Semakin lifeguard terlatih dan kian kompeten, mereka bisa dengan sigap melaksanakan tugas penyelamatan jika ada kejadian yang tidak diinginkan.
"Ini bagian dari upaya kami memberi kenyamanan kepada wisatawan. Berwisata di pantai-pantai yang ada di Banyuwangi untuk senang-senang sekaligus nyaman dan aman," kata Bramuda.
Bramuda merinci, para lifeguard itu dilatih tentang penanganan korban tenggelam, menangani korban yang terkena sengatan ubur-ubur, dan jenis-jenis penyelamatan lainnya. Mereka juga dibekali teknik diving, snorkeling, hingga penggunaan speed boat.
"Peningkatan kompetensi semacam ini masih terus kami lakukan. Juga akan ada sertifikasi. Dua bulan ke depan ada seratus pelaku pariwisata di Banyuwangi yang bakal mulai dididik Sekolah Tinggi Pariwisata Bali. SDM adalah penunjang sektor pariwisata selain kekayaan alam dan budaya. Jadi masalah SDM pariwisata ini juga perlu diperhatikan," ungkap Bramuda.