Liputan6.com, Jakarta Whitney Develle adalah seorang seniman tato yang berasal dari Brisbane, Australia. Beberapa waktu lalu, Whitney mengunggah foto di akun instagram pribadinya (@whitneydevelle) dengan caption yang mengatakan bahwa ia akan memberikan tato gratis bagi para pelanggannya yang mengalami kekerasan secara fisik.
Baca Juga
Whitney mengatakan bahwa ia akan meluangkan waktu selama satu sampai dua hari untuk membuat tato yang dapat menutupi luka-luka pada tubuh akibat kekerasan fisik, seperti dilansir dari marieclaire.com, Kamis (10/3/2016).
Whitney melakukan penawaran menarik ini karena terinspirasi oleh temannya yang menyayat-nyayat tubuhnya sendiri karena mengalami gangguan makan. "Ia mengatakan kepada saya bagaimana sakitnya ketika orang bertanya tentang luka di tubuhnya. Tidak ada satu orang pun di dunia ini yang pantas merasakan hal ini, dipermalukan di depan umum," cerita Whitney kepada 9news.au.com.
Advertisement
Whitney menawarkan tato gratis untuk menutupi luka-luka akibat kekerasan fisik yang dialami, dan hal ini benar-benar membuat hidupnya menjadi luar biasa.
"Ekspresi mereka setelah melihat hasil tatonya itu yang tidak dapat dibeli dengan uang. Luka-luka mereka menjadi bagian dari masa lalu" jelas Whitney.
Setelah melakukan hal ini untuk beberapa waktu, banyak orang yang bertanya kepada Whitney tentang tatonya. Melihat antusiasme dari banyak orang yang melihat tawarannya, Whitney menambahkan informasi bahwa ia hanya akan melakukan hal ini sampai dengan akhir tahun ini. Selebihnya, jika masih ada orang yang tertarik dengan hal ini, ia menawarkan potongan harga sebesar 50%.
Dalam salah satu foto yang diunggahnya di instagram, Whitney juga menuliskan caption, "Saya ingin agar Anda mampu melihat luka-luka yang membuat Anda sakit, malu, dan merasa bangga terhadap karya seni serta memulai awal yang baru."
Ternyata tidak hanya Whitney yang melakukan hal ini. Brian Finn, seorang seniman tato yang berasal dari Ohio, Amerika Serikat juga melakukan hal yang sama. Brian menawarkan satu hari dalam seminggu untuk membuat tato yang dapat menutupi luka-luka kekerasan fisik akibat pertengkaran rumah tangga, perdagangan manusia, maupun yang dilakukan oleh diri sendiri.
Selain Whitney dan Brian, di Curitiba, Brazil, seorang seniman tato bernama Flavia Carvalho berumur 31 tahun berhasil menutupi bekas luka dari para perempuan yang mengalami kekerasan rumah tangga atau baru saja melakukan mastektomi dengan tato berbentuk bunga yang menakjubkan.
Troque a violência pela #paz, troque o ódio pelo #amor... #apeledaflor #tattoovoluntaria #electricink #cwbtattoo
Posted by Flavia Carvalho - Daedra Art & Tattoo on Tuesday, August 4, 2015
Cobertura de uma cicatriz com uma triste história! Nada melhor que O Leão da Tribo de Judá para cobrir e representar um recomeço! :D
Posted by Flavia Carvalho - Daedra Art & Tattoo on Thursday, November 5, 2015