Liputan6.com, Jakarta Bakmi Jawa memang umum ditemui di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Namun yang masih memperlihatkan keotentikan bakmi jawa zaman dulu sangat jarang ditemui. Hanya beberapa saja yang bisa ditemui salah satunya Bakmi Jawa Pak Mijo yang ada di Jalan Am Sangaji No. 19, Yogyakarta.
Bakmi jawa Pak Mijo ini masih menggunakan lampu teplok untuk penerangan di gerobak bakminya. Menurut Mbah Mijo (66) Lampu teplok menjadi ciri khas berjualan bakmi tempo dulu.
Baca Juga
Baca Juga
Selain itu, ia juga melestarikan arang untuk memasak bakmi jawanya. "Bakmi Jawa jarang yang pakai teplok. Jadi kalo bakmi kuno yang klasik, ya gini pakai lampu teplok. Dulu di sepanjang jalan ini ada sepuluh penjual bakmi jawa sekarang tinggal saya sendiri," ujarnya kepada Liputan6.com Jumat (19/3/2016).
Advertisement
Awalnya Pak Mijo yang memulau usaha bakmi Jawa sejak tahun 1968 itu menjualnya dengan cara dipikul. Namun sejak tahun 1977 ia menggantinya dengan gerobak.
Hingga kini, ia tetap menjaga keaslian bakmi Jawa klasik dengan hanya menjual mi, tanpa nasi. "Model kuno nggak pakai nasi. Hanya bakmi Jawa godog atau goreng. Yang sekarang, kan, pakai nasi. Saya nggak," lanjutnya.
Saat berjualan, Pak Mijo dibantu putranya Muhammad Risky Adi Pratama. Mereka mulai meninggalkan rumah pukul 17.00 WIB. Namun biasanya pembeli baru datang sekitar pukul 20.00 wib. "Awalnya saya ingin jaga orang tua, sudah tua. Apalagi kami biasa baru tutup dan pulang sampai jam 12 malam," ujarnya.
Untuk bisa menikmati bakmi klasik Pak Mijo, Anda hanya cukup merogoh kocek Rp 10 ribu. Jika ingin menambah telur, dikenakan biaya Rp 1.000.