Liputan6.com, Jakarta Pada tahun 2015, Ralali mendapatkan investasi senilai sekitar Rp 33 milyar dari para investor Jepang. Pencapaian tersebut diperoleh saat Ralali baru seumur jagung. Namun, meski usianya masih muda, Ralali.com sudah memiliki segmen konsumen yang jelas, yaitu UKM, IKM, dan pelaku dunia industri. Ralali juga memiliki posisi merek yang jelas sebagai pasar daring dunia bisnis (Business-to business online marketplace).
Apa yang menyebabkan merek Ralali berharga tinggi? Salah satu sebabnya adalah nilai merek yang memiliki potensi untuk terus tumbuh di masa depan. Nah, jika kita benar-benar memiliki ketertarikan mendalam untuk menumbuhkembangkan merek, kita perlu mengetahui ilmu manajemen merek, khususnya di era internet.
Baca Juga
Baca Juga
Cara konvensional dalam mengembangkan merek yang biasa dikenal pemasar adalah memanfaatkan media-media tradisional, antara lain media cetak, seperti koran, majalah, selebaran, dan lain-lain. Media televisi dan media luar ruang seperti baliho.
Advertisement
Kemudian, coba Anda perhatikan bagaimana cara Google dan Facebook, dua merek digital yang memiliki jumlah pengguna dengan skala masif di Indonesia, mengembangkan merek mereka. Anda akan menyadari bahwa berdasar data, merek-merek tersebut menghabiskan anggaran yang minim dalam periklanan tradisional.
Lantas, bagaimana jika posisi kita saat ini adalah Usaha Kecil Menengah (UKM) atau IKM (Industri Kecil Menengah)? Bagaimana jika kita tidak memiliki kemampuan coding, bahasa pemrograman, atau digital marketing?
Kita tetap dapat mengembangkan merek dengan segala keterbatasan tersebut. Cobalah melirik Customer-to-Customer (C2C) Online Marketplace atau Business-to-Business Online Marketplace lokal. Jika Anda bingung menentukan online marketplace manakah yang sesuai dengan Anda, coba telusuri “B2B Online Marketplace Indonesia”, “C2C Online Marketplace Indonesia”, atau cukup ketik “Toko Online Indonesia”.
Keberadaan toko online di Indonesia dapat menjadi salah satu media yang sangat baik untuk mengembangkan merek. Cukup kita berfokus pada penyediaan barang, layanan pelanggan, dan pengantaran barang. Sedangkan urusan digital marketing diurus oleh toko online. Dalam konteks penyediaan barang, usahakan agar stok barang Anda benar-benar ada karena munculnya permintaan pelanggan. Dalam hal layanan pelanggan dan pengantaran barang, jaga kepercayaan pelanggan sejak mereka mulai memesan produk, pembayaran, hingga produk sampai di tangan mereka.
Jika proses yang baik tersebut terus berulang, merek kita akan mendapatkan reputasi yang baik dan membuat calon-calon pelanggan lainnya tertarik untuk berbelanja produk kita. Inilah salah satu ilmu paling mendasar mengenai pengembangan merek di era digital. Jika kita menginginkan layanan lebih, misalnya digital marketing yang spesifik mempromosikan merek kita, kita tinggal membayar lebih yang biasanya disediakan dalam paket-paket pilihan. Ingat peribahasa sedikit demi sedikit, lama-lama menjadi bukit.