Sukses

Ini 6 Alasan Wanita Tinggalkan Pria yang Ia Cintai

Berikut alasan menarik di balik keputusan wanita meninggalkan suatu hubungan, meskipun ia masih mencintai pasangannya.

Liputan6.com, Jakarta Cinta datang tanpa diatur, tanpa rencana, tanpa fanatisme. Cinta adalah cinta yang kadang tidak bisa didefinisikan dengan kata-kata. Perasaan cinta dalam suatu hubungan bisa menghilangkan jarak, batasan dan aturan. Cinta seharusnya terjadi tanpa usaha. Berbeda dengan hubungan antara pria dan wanita. Ibarat sedang berdansa, hubungan asmara sebuah pasangan membutuhkan usaha dan kesabaran agar langkah-langkahnya harmonis.

Bagaimana bila dansa yang sedang dilakukan adalah jenis dansa yang sulit? Tidak semua pasangan berhasil melalui hubungan yang penuh hambatan. Mungkin Anda pernah menjalani hubungan yang sulit dan bertanya-tanya, apa yang telah terjadi dengan hubungan ini?. Dilansir dari situs powerofpositivity, ini alasan di balik keputusan wanita meninggalkan suatu hubungan, meskipun ia masih mencintai pasangannya.

1. Ia merasa sendirian
Wanita butuh merasa bahwa ia berarti bagi pasangannya. Jika kekasihnya tidak hadir untuk memberinya dukungan, tak ada alasan untuk melanjutkan hubungan tersebut. Insting utama wanita adalah untuk mengurus seorang pria. Saat wanita sedang dalam suatu hubungan, mereka menganggap sang kekasih sebagai pusat dari seluruh hidupnya. Berbeda dengan pria. Saat pria merasa nyaman, ia cenderung memberi jarak yang justru dapat membuat wanita merasa sendiri. Saat cinta dan perhatian yang diberikan oleh seorang wanita tidak dibalas, maka ia akan menyadari tak ada gunanya melanjutkan hubungan tersebut.

2. Ia merasa tak diakui
Wanita akan merasa tidak diakui jika pasangannya tidak hadir secara emosional baginya. Wanita butuh merasa dimengerti, dihargai dan didukung. Wanita berbagi keluh kesah dengan pasangannya untuk menjalin koneksi. Wanita sangat menyukai aksi sederhana yang dapat membuatnya merasa dicintai. Membuang sampah, membantu dengan cucian kotor, atau apapun yang menunjukkan bahwa keberadaannya berarti akan dengan mudah membuat seorang wanita bahagia. Sebaliknya, jika wanita merasa bahwa ia sedang dimanfaatkan, ia takkan segan meninggalkan hubungan yang sedang ia jalani.

Wanita bisa meninggalkan pria yang ia cintai jika tak bahagia dengan hubungan yang dijalaninya

3. Ia tak lagi merasa seksi
Pria adalah mahkluk seksual. Pria akan melakukan hubungan seks jika ia sudah siap. Berbeda dengan wanita yang membutuhkan keintiman, kemesraan, foreplay, dan perasaan bahwa ia diinginkan kekasihnya. Jangan pernah mengajak wanita bercinta jika Anda terstimulasi film porno atau karena sedang butuh pelepasan. Jika pada suatu titik seorang wanita merasa bahwa pasangannya tak lagi bergairah dengannya atau tak lagi membuatnya merasa spesial, ia akan merasa saatnya untuk move on.

4. Terjadi perubahan signifikan dalam hidup
Usia yang terus bertambah tak jarang berdampak secara psikologis pada pasangan yang sedang menjalin hubungan. Proses pendewasaan terjadi pada saat yang berbeda-beda bagi setiap wanita. Pada akhirnya wanita bisa sadar bahwa mereka tak menginginkan mobil mewah atau pakaian bermerek. Mereka lebih ingin merasa seksi dan dibutuhkan oleh pasangan mereka. Di usia yang semakin tua, wanita akan ditinggalkan anak-anak yang sudah sibuk kuliah atau bekerja. Stres karena keadaan finansial atau penyakit yang tiba-tiba datang dapat terjadi. Wanita membutuhkan seorang pria yang dapat diandalkan saat menjalani perubahan drastis dalam hidupnya. Jika wanita merasa tidak mendapatkan dukungan, ia akan menghilang dari hubungan tersebut.

5. Hubungan berubah menjadi membosankan
Pria menyukai rutinitas yang nyaman sementara wanita membutuhkan spontanitas yang menimbulkan getaran di hati. Saat suatu hubungan telah berjalan lama, pria cenderung memperlakukan wanita tidak seistimewa di awal hubungan. Hal ini dapat membuat hubungan tersebut kehilangan percikan dan terasa datar. Bagi wanita, pasangannya bukan sekedar benda hidup, namun sosok spesial yang hadir untuk menjadi pasangan hidup. Agar hubungan berjalan dengan baik, butuh kerjasama dari kedua pihak untuk membuat segala sesuatunya tetap segar dan menyenangkan.

6. Pasangannya tak hadir secara fisik
Wanita memiliki toleransi tinggi terhadap banyak hal, namun ia tidak dapat menerima pasangan yang lebih sibuk di luar daripada memperhatikan hubungan mereka. Bukan berarti ia butuh pria untuk mengurusnya seperti seorang anak, namun wanita butuh rekan yang dapat diajak melangkah bersama dan menghargai kehadirannya. Jika pasangannya memilih untuk menghabiskan waktu dengan orang lain dibandingkan dengan dirinya, perlahan-lahan ia akan sadar bahwa hubungan tersebut sebaiknya diakhiri. Saat di dalam suatu hubungan tak ada lagi cinta, apresiasi, sentuhan, koneksi dan stimulasi intelektual, apalagi tanpa disertai kehadiran secara fisik, seorang wanita akan memilih hidup sendiri.