Sukses

Dokter Ini Beri Gaji Rp 5 Miliar kerja di Kliniknya, Tertarik?

Dokter ini tawari pekerjaan bergaji Rp 5 miliar per tahun, namun sampai sekarang belum ada satu pun yang melamar. Tertarik?

Liputan6.com, Jakarta Di zaman sekarang, tak mudah mencari pekerjaan dengan bayaran tinggi. Faktanya, menurut banyak pekerja di seluruh dunia lebih sulit mencari pekerjaan dengan gaji besar ketimbang posisi atau jabatan terhormat dalam karier.

Seorang dokter cukup nekat memasang iklan yang isinya sebuah lowongan pekerjaan dengan sebesar gaji 400 ribu dolar AS atau sekitar Rp 5,3 miliar dalam setahun. Anehnya tak ada satu pun orang melamar pekerjaan pada iklan yang dipasang dokter tersebut. 

Tawaran pekerjaan yang diiklankan Dr. Kenny (sumber. Lostateminor.com)

Seperti dilansir dari Elitereaders.com pada Kamis (24/3/2016), pemasang iklan yang bernama Dr. Alan Kenny mencari rekan sesama tenaga medis, seperti dokter umum untuk ditempatkan di sebuah kota kecil di Selandia Baru. Dengan tawaran gaji besar, perusahaan iklan yang memajang lowongan tersebut tak berhasil mendapatkan satu orang pun kandidat untuk Dr. Alan.

Salah satu alasan mengapa Dr. Kenny berani memberikan tawaran gaji sebesar itu kepada calon dokter umum karena ia merasa kewalahan melayani masyrakat kota kecil bernama Tokoroa di bagian utara Selanda Baru. Selama ini, Dr. Kenny yang kini berusia 61 tahun bahkan menjanjikan kepada calon dokter umum tersebut hanya bekerja selama empat hari dan tidak pada akhir Minggu serta tak ada tugas malam.

Kota Tokoroa di bagian utara Selandia Baru yang menjadi wilayah kerja Dr. Kenny dan kliniknya (sumber. Lostateminor.com)

Dr. Kenny mencari calon dokter potensial untuk memantunya sebagai co-owner di Tokoroa Family Health Clinik yang ia miliki. Klinik di kota berpenduduk 13.600 orang tersebut mengalami masih mengalami kekurangan tenaga medis untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat setempat.

Dr. Kenny telah bekerja sebagai tenaga medis di kota tersebut selama 30 tahun. Awalnya, ia direkrut dari Inggris dan sebelumnya telah tinggal di Tokoroa selama 13 tahun sebelum pindah ke Cambridge.

Dr. Kenny menyadari hampir sebagian dokter muda yang melamar enggan untuk mengorbankan gaya hidup mereka sebelumnya. Ia mengatakan dirinya tetap tak menyerah untuk mencari dokter umum yang akan membantunya menjalankan klinik di kota tersebut.