Sukses

Generasi Milenial Anggap Hal Ini Bukan Kebutuhan Utama

Berikut ini beberapa hal yang dianggap oleh generasi milenial bukan sebagai kebutuhan utama.

Liputan6.com, Jakarta Pada 2017 kaum milenial diprediksi akan memiliki daya beli yang lebih besar ketimbang generasi sebelumnya. Namun, generasi milienial memilih untuk tidak menghabiskan percuma uang dan aset seperti yang orang tua mereka lakukan.

Generasi milenial sering difitnah kurang "melek" finansial. Namun, pada dasarnya mereka suka menabung, sehingga menjadikan daya beli mereka lebih besar. Setelah datangnya resesi besar keuangan, generasi milenial ingin mempertahankan setiap sen yang mereka bisa.

Generasi ini diprediksi akan mengungguli orang tua mereka dalam hal keuangan. Hal tersebut karena mereka sudah mempersiapkan ketahanan finansial mereka saat pensiun kelak.

Seperti dilansir oleh Time.com pada Sabtu (2/4/2016), Liputan6.com merangkum beberapa biaya yang menurut generasi milenial tak masuk akal.

2 dari 4 halaman

TV Berbayar

1. TV Berbayar

TV Berbayar (Bigcom)
Di Amerika, rata-rata, 71 persen orang masih memilih televisi sebagai media mereka konsumsi dalam mencari informasi dan hiburan. Namun, untuk orang-orang pada rentang usia 14-24 tahun, hanya 46 persen lebih memilih gawai, seperti ponsel, tablet, atau pc sebagai media mereka. Menurut data Nielsen, orang-orang pada rentang usia di bawah 35 tahun yang tidak ingin menonton televisi naik 44 persen.

2. Investasi

lustrasi Investasi Penanaman Uang atau Modal (iStockphoto)
Dengan semua akun yang mereka miliki, generasi milenial jauh lebih handal untuk mengatur keuangan. Namun, jika ada resesi besar, generasi ini jauh lebih memilih untuk menabung di kaos kaki ketimbang di bermain di pasar saham. Ketika disurvei pun, sebesar 52 persen dari 1.500 orang dewasa yang berusia antara 22 sampai 32 tahun mengatakan tidak percaya diri untuk berinvestasi di pasar saham untuk pensiun.

3 dari 4 halaman

Mobil

3. Mobil

Ilustrasi deretan mobil (Foto: Autoblog).
Sukses, mudah, dan kaya biasanya memilih mobil jadi salah satu objek untuk menunjukkan status sosial. Namun tidak dengan generasi milenial. Tercatat bahwa di Amerika sejak tahun 1997 sampai sekarang, ketertarikan orang yang berusia 16-24 tahun untuk memiliki SIM menurun drastis sebanyak 70 persen. Hal tersebut menunjukkan ketertarikan generasi milenial di Amerika terhadap mobil mulai berkurang.

4. Rumah

Ilustrasi Rumah | Via: liputan6.com
Hal ini bukan berarti generasi milenial tak ingin punya rumah sendiri. Namun, faktanya sembilan dari sepuluh orang muda mengaku tidak mampu membelinya. Pusat studi Perumahan Harvard University menemukan fakta bahwa tingkat kepemilikan rumah antara orang dewasa yang lebih muda dari 35 tahun turun sebesar 12 persen antara tahun 2006 dan 2011. Hal tersebut yang membuat mereka memilih untuk tetap tinggal bersama orang tua. Oleh karena resesi keuangan yang terjadi, saat ini generasi milenial memilih untuk menyewa rumah sebelum mereka membeli.

4 dari 4 halaman

Pernikahan


5. Pernikahan

Ilustrasi Pernikahan (Ok Magazine)
Menurut penelitian yang dilakukan Pew Research terhadap warga dewasa muda Amerika menemukan bahwa hanya 26 persen generasi milenial yang menikah pada rentang usia 18-32 tahun. Hal tersebut bukan dikarenakan generasi milenial tak ingin menikah, hanya saja mereka menunggu sampai mendapatkan kestabilan finansial sebelum berumah tangga.

6. Anak

Ilustrasi Kedekatan Orang Tua dan Anak (iStockphoto)
Setiap orang pasti akan kesulitan mewujudkan apa yang anak-anak mereka inginkan jika tak punya uang. Dalam sebuah studi yang dilakukan pada tahun 2012, sebesar 42 persen generasi milenial berencana untuk punya anak. Data tersebut turun dari penelitian 20 tahun sebelumnya yang menghasilkan 78 persen. Hal tersebut dikarenakan perihal finansial yang mereka pertimbangkan.