Sukses

Tetap Sukses di Kantor Meski Di-bully, Begini Caranya

Jangan mau kalah dengan kehadiran orang yang suka mem-bully di kantor.

Liputan6.com, Jakarta Di setiap kantor, pasti ada orang yang menyebalkan dan sering mengganggu. Masalahnya, tidak mudah menandai seorang bully di kantor, karena bentuk bullying berbeda-beda. Ia bisa saja berpenampilan ala rocker dengan pakaian hitam dan anting-anting, namun ada juga bully yang penampilannya menipu dengan busana bermerek yang mahal.

Untuk menghadapi orang-orang yang cenderung mem-bully Anda, tak perlu dengan sikap yang keras. Seorang bully tidak selalu menekan orang lain dengan cara yang eksplisit, namun bisa juga dengan cara manipulatif dan tidak disadari oleh orang lain. Dilansir dari Elitedaily pada Selasa (26/4/2016), perhatikan 5 hal ini untuk menghadapi bully di kantor.

1. Tak perlu langsung bersahabat dengan orang-orang baru di kantor
Seorang bully akan berpura-pura menjadi teman yang baik, yang akan memberikan pujian kepada Anda di depan orang banyak dan selalu berada di sisi Anda. Jangan tertipu, tidak semua orang seperti ini memiliki tujuan yang baik buat Anda. Mereka akan bersikap baik pada Anda di depan semua orang, agar Anda tak bisa menyalahkan mereka saat Anda dikhianati. Tentu saja, Anda tak perlu merasa paranoid setiap saat namun berhati-hatilah dan jangan langsung memberitahukan rahasia Anda kepada siapapun. Percaya pada insting Anda, jika sesuatu terasa tidak benar, biasanya perasaan Anda tepat.

2. Mereka lebih cerdik dari yang Anda ketahui
Anda tidak akan bisa mengakali seorang bully. Bukan karena Anda tidak memiliki kompetensi atau kecerdasan, namun seorang bully sudah melakukan persiapan terlebih dahulu. Seorang bully sudah terbiasa melakukan hal-hal buruk terhadap orang lain tanpa diketahui, mereka tau bagaimana berbohong dan menutupi kebohongannya. Mereka bahkan punya rencana cadangan jika rencana pertama tidak berhasil.
Hal terbaik yang bisa Anda lakukan adalah mengamati langkah-langkah si bully dengan hati-hati, agar Anda tau bagaimana menghindari mereka. Yang paling penting, jangan membeberkan informasi pribadi tentang diri Anda di luar pekerjaan. Hal-hal personal adalah sasaran mudah bagi seorang bully.

3. Tak perlu melawan
Jika Anda melawan seorang bully, mereka akan melawan Anda lebih keras lagi karena mereka sudah tau apa yang harus dilakukan. Yang lebih buruk adalah jika si bully adalah senior Anda dan lebih dekat dengan atasan-atasan Anda. Ia dapat lebih mudah menjangkau para atasan dan menceritakan cerita dari sisi mereka, membuat Anda terlihat sebagai penjahat. Si bully akan memperlakukan Anda dengan baik di depan para atasan yang akan membuat atasan semakin percaya kepada mereka. Lebih baik hindari perdebatan-perdebatan tak penting dengan mereka dan fokus kepada pekerjaan yang harus Anda selesaikan.

4. Anda harus memiliki semua dokumen yang penting
Simpan korespondensi melalui email untuk Anda jadikan senjata. Jika si bully hanya memberikan perintah secara verbal, sampaikan bahwa Anda membutuhkan email konfirmasi darinya. Hal ini penting agar tidak membahayakan pekerjaan yang telah Anda kerjakan, dan Anda memiliki bukti konkret akan perintah atau instruksi yang telah Anda terima. Ditambah lagi, Anda terkesan lebih profesional.

5. Seorang bully sesungguhnya merasa tidak aman
Yang terlihat dari luar, seorang bully bersifat keras dan kuat, namun pada kenyataannya orang-orang seperti ini merasa insecure tentang keberadaan mereka di kantor. Bisa saja mereka terancam dengan kecerdasan atau kontribusi Anda saat di meeting, atau popularitas Anda di kalangan kolega kantor. Seorang bully menginginkan apa yang Anda miliki, dan ingin merebutnya dengan cara yang kotor. Anda tak perlu takut, bekerjalah seperti biasanya dan selalu berikan yang terbaik di kantor Anda.