Sukses

Alasan Pria Demen Nonton Film Porno

Pria suka nonton film porno, salahkah?

Liputan6.com, Jakarta Anda menemukan koleksi film porno di laptop pasangan Anda? Tak perlu panik. Sebelum Anda membuat kesimpulan macam-macam, ketahuilah fakta ilmiah di balik kesukaan pria terhadap film porno.

Film porno memang jadi sumber perdebatan antara pasangan sejak adanya media cetak. Pertunjukan seks kecil mulai bermunculan di bagian kota yang terpencil, namun sekarang film porno tak lagi sulit dicari. Penelitian menyatakan bahwa 90% dari pornografi dinikmati online, dan 10% melalui DVD. Pria rata-rata menonton film porno selama 40 menit tiga kali dalam seminggu. Seperti yang dilansir dari situs Lovepanky pada Kamis (28/4/2016), penelitian menemukan bahwa tidak ada efek negatif yang muncul dari pria yang menonton film porno.

Saat wanita menemukan film porno di komputer atau ponsel pasangannya, kemungkinan besar akan memicu pertengkaran. Walaupun setiap hubungan berbeda, namun banyak wanita yang merasa bahwa menonton porno adalah pengkhianatan, bahwa pasangannya menontonnya karena mendambakan wanita lain. Padahal kenyataan, pria sangat sulit menolak godaan menonton porno, bukan karena bosan dengan pasangannya. Pria menonton porno bukan karena tidak menghargai pasangannya, bukan juga karena menganggap pasangannya tak menarik. Ada hubungan antara pria dan film porno yang memang tak bisa dipisahkan karena pria 'terprogram' untuk mencari variasi seksual.

Penelitian yang dilakukan pada seekor tikus menunjukkan bahwa tikus jantan hanya akan setia kepada 1 tikus betina untuk beberapa waktu saja. Setelah beberapa lama, ia akan bosan. Bagaimanapun sang tikus betina mencoba menggoda, tikus jantan takkan tertarik. Namun saat peneliti memasukkan tikus betina yang baru, tikus jantan langsung tertarik.

Film porno adalah cara pria menyalurkan fantasi tentang pengalaman seksual baru. Tapi bukan berarti mereka tidak mencintai dan tidak peduli terhadap pasangannya. Menonton film porno tak ada hubungannya dengan koneksi emosional atau tentang perasaannya terhadap pasangannya. Memang, hubungan seks dapat memenuhi kebutuhan seksual pria, namun pria yang berhubungan seks secara rutin pun tetap akan mencari pornografi saat ada kesempatan.

Film porno bersifat adiktif. Pria adalah makhluk visual dan mereka memberi respon terhadap gambar lebih cepat daripada wanita. Menonton material pornografi memancing otak pria untuk melepaskan dopamine, senyawa yang memberikan efek serupa dengan narkotika.

Jika Anda berpikir bahwa pasangan Anda menonton film porno karena sudah tak tertarik lagi kepada Anda, pemikiran tersebut salah besar. Anda mungkin berpikir ia bosan dengan kehidupan seksnya, namun hal tersebut tak ada hubungannya dengan kebutuhan pria menonton film porno.

Wanita tak perlu menganggap film porno sebagai saingan. Kenyataannya pria akan menonton film porno dengan izin atau tanpa seizin Anda, walaupun Anda sangat membencinya. Pria menonton film porno karena kebutuhan dasar yang ada dalam otak pria, bukan untuk menyakiti perasaan Anda secara sengaja.

Memang bukan hal yang menyenangkan saat Anda menemukan film porno di ponsel pasangan. Mungkin Anda merasa 'mengapa saya tidak cukup?'. Yang harus Anda sadari adalah, kehadiran Anda sudah cukup bagi pasangan. Jika pasangan Anda tak ingin lagi bersama Anda, ia bukan hanya menonton film porno, namun ia akan meninggalkan Anda untuk bersama orang lain.

Jika Anda sungguh-sungguh terganggu dengan kebiasaan pasangan menonton film porno, Anda bisa menyampaikan dengan cara yang rasional. Jangan takut menyampaikan perasaan Anda tentang kebiasaannya. Yang Anda harus perhatikan adalah jika pasangan Anda ketagihan menonton film porno dan tidak memedulikan perasaan Anda, maka keadaan tersebut tidak baik-baik saja. Pria punya hak untuk memenuhi kebutuhannya, namun tidak dengan cara menomorduakan pasangannya.