Sukses

Kaki Wanita Ini Berdarah Setelah Memakai High Heels Saat Bekerja

Seorang wanita memperlihatkan kakinya yang tersiksa dan berdarah memakai high heels setelah seharian bekerja.

Liputan6.com, Jakarta Foto di atas adalah foto kaki seorang pramuniaga yang berdarah, sehabis bekerja satu shift penuh. Seperti dilansir dari Metro.co.uk, Rabu (11/5/2016), kaki berdarah disebabkan dari kuku kaki yang menusuk dalam kulit. Wanita ini merasa kesakitan, dan membuka sepatunya untuk melepaskan penderitaan yang dialami kakinya.

Walau, banyak juga perusahaan yang memperbolehkan pramuniaga untuk mengenakan sepatu datar, agar tidak pegal dan sakit seperti menggunakan sepatu hak tinggi, tapi tidak di beberapa tempat.

Karena itu, Nicola Gavins, seorang penata rias, mengunggah foto kaki seorang temannya, yang berdarah seusai kerja satu shift penuh di Joey Restaurants, Edmonton, Kanada.

Nicola menjelaskan, temannya kehilangan kuku ibu jari kakinya seusai bekerja seharian penuh. Saat ia mengganti sepatu datar, atasan justru menegur dirinya. Nicola mengkritik restoran tersebut memiliki peraturan seragam yang kuno dan sexist, yang mengharuskan wanita mengenakan sepatu high heels.

Sebagai informasi tambahan, pegawai wanita harus membeli seragam seharga 30 Dolar Amerika, padahal pegawai pria boleh mengenakan pakaian hitam milik mereka sendiri.

Selanjutnya, iya mengunggah gambar peraturan staf yang dibagikan sewaktu pelatihan, dimana pegawai wanita wajib memakai sepatu hal tinggi minimal 1 inci dan maksimal 3 inci.

"Saya memiliki banyak teman yang bekerja di industri pelayanan, dan banyak diantara mereka yang mendapat bonus besar tanpa mengorbankan kenyamanan saat bekerja. Saya memilih untuk mendukung pencapaian itu" Komentar Nicola.

Sejak itu, ia selalu memperbarui unggahannya dengan beberapa keluhan lain tentang restoran tersebut, termasuk pelatihan dan gaji pegawai.

Setelah ribuan orang membagi unggahan tersebut, dan memberi keluhan di halaman Facebook restoran Joey, pihak manajemen memberi respon.

Mereka memberi pernyataan menyangkal isu tersebut, selain itu, mereka juga mengklarifikasi ke staf dan manajemen, tentang peraturan berpakaian yang tepat.

Â