Sukses

Tour de Banyuwangi Ijen Angkat Pamor Wisata Waduk Sidodadi

Waduk Sidodadi makin dikenal masyarakat setelah jadi lokasi start etape pertama Tour de Banyuwangi Ijen.

Liputan6.com, Jakarta Tour de Banyuwangi Ijen yang menjadi balapan sepeda internasional bergengsi telah menyelesaikan etape pertamanya. Jarak tempuh sejauh 171,4 km telah berhasil ditaklukkan para pembalap. Bagi para pembalap, ada yang tak bisa terlupakan saat menyelesaikan etape pertama Tour de Banyuwangi Ijen, yaitu keindahan Waduk Sidodadi.

Memiliki luas sekitar 2 hektare dengan kedalaman 2,5 meter, waduk buatan ini mampu menampung 50 ribu meter kubik air yang digunakan untuk mengairi lahan tebu di sekitar Pabrik Gula Glenmore. Dibangun sejak juli 2015, waduk yang awalnya tidak dibangun untuk pariwisata ini diresmikan berdiri oleh Menteri BUMN Rini Soemarno pada Januari 2016.

Menurut informasi yang diterima Liputan6.com, Kamis (12/5/2016), Hery Warman, Manajer Kebun Kalirejo PT Perkebunan Nusantara (PTPN) XII mengatakan, "Awalnya memang tidak dipersiapkan untuk wisata, hanya untuk pengairan saja. Namun karena alamnya yang asri, ditambah antusiasme warga, waduk ini sekarang menjadi lokasi wisata baru di Glenmore ini. Kami buka untuk umum per 20 Desember 2015 lalu."

 

Test #waduksidodadi #glenmore #banyuwangi #jawatimur #exploreglenmore #explorebanyuwangi #explorejawatimur

A photo posted by Wisata Waduk Sidodadi (@waduksidodadi) on

Tak hanya menawarkan pemandangan alam yang asri, kini Waduk Sidodadi juga dilengkapi berbagai fasilitas wisata. Salah satunya adalah wahana beramain anak. Lebih dari itu, waduk yang berlokasi di Desa Karangharjo, Kecamatan Glenmore, Banyuwangi, ini juga dilengkapi dengan wahana edukasi berupa lokasi outbond dan studi tentang kebun buah naga dan kakao, selain juga camping ground, kolam pemancingan, kolam renang, hingga penginapan.

Sementara itu, Camat Glenmore, Susanto Wibowo, menuturkan wisata Waduk Sidodadi saat ini menjadi salah satu objek wisata favorit di Glenmore. Meski masih dalam proses pengembangan, menurut Susanto, setiap akhir pekan destinasi ini dibanjiri pengunjung.

"Setiap hari rata-rata dikunjungi sekitar 300 orang. Kalau weekend, bisa sampai 10 kali lipat, tembus 3.000 orang ke sana," ujarnya.