Liputan6.com, Jakarta Banyaknya pengembang perumahan saat ini membuat Anda ingin membeli rumah baru. Namun ada sebagian orang tidak menyukai membeli rumah di perumahan atau sejenisnya. Mereka lebih suka mendesain sendiri dan membangun rumah impiannya dari nol.
Baca Juga
Alasannya beragam, mulai dari tidak suka dengan bentuk arsitektur dan tata ruangnya, maupun tidak puas dengan kualitas material bangunannya. Bagi Anda yang ingin membangun rumah impian di atas lahan milik pribadi, berikut ini adalah empat hal yang harus diperhatikan, dilansir dari situs Elledecor, Sabtu (21/5/2016).
1. Dana
Advertisement
Dana menjadi hal terpenting sebelum Anda mulai merencanakan membangun rumah impian Anda. Anda harus menyesuaikan keinginan dengan budget yang dimiliki. Jika budget masih terbatas, sebaiknya Anda membangun rumah tumbuh. Artinya, rumah yang Anda bangun dapat dikembangkan baik itu ke samping, ke belakang, ke depan, ataupun ke atas jika dana tambahan sudah tersedia.
2. Selera
Membuat rumah untuk ditempati selama bertahun-tahun harus disesuaikan dengan selera Anda untuk menghindari kebosanan. Misalnya jika Anda menyukai rumah bergaya minimalis, maka buatlah konsep yang minimalis untuk rumah Anda. Jangan menggabungkan dua konsep rumah karena akan memperburuk tampilan rumah Anda.
3. Kebiasaan
Sesuaikan rumah dengan kegiatan Anda sejak bangun tidur hingga tidur di malam hari. Bila Anda banyak berkumpul di ruang keluarga atau kamar tidur, maka prioritaskan ukuran dan fasilitas di ruang tersebut. Atau jika Anda suka berlama-lama di kamar mandi, maka buat ruang tersebut nyaman agar Anda betah berada di dalamnya.
4. Tanya Pakarnya
Jika Anda memiliki dana lebih, tak ada salahnya jika menggunakan jasa arsitek untuk membangun rumah sesuai keinginan Anda. Arsitek juga bisa memberi petunjuk untuk menjembatani antara keinginan dengan kepantasan bagi tampilan rumah Anda. Ada kalanya barang-barang yang mahal tidak cocok digabungkan dalam satu ruangan karena berbeda konsep. Biasanya, sang arsitek akan memberikan Anda arahan. Akan tetapi, terlepas dari pantas atau tidaknya, pemilik rumah yang memutuskan.