Liputan6.com, Jakarta Dikenal sebagai city of mountain, Pasuruan dikaruniai banyak destinasi wisata alam yang memukau, salah satunya Ranu Grati. Berada di tepian tiga desa, yaitu desa Rabu Klidungan, Sumber Dawesari, dan Kalipang, danau yang lokasinya berada di tengah-tengah pemukiman warga ini memiliki luas sekitar 1.085 hektare.
Baca Juga
Saat tim Liputan6.com berkunjung, yang ditulis Rabu (25/5/2016), Ranu Grati menampakan keindahan pemandangan matahari terbenamnya yang menawan. Hembusan semilir angin, anak-anak yang sedang bermain, dan jejeran pemuda yang tepekur serius menunggu jorannya tersangkut ikan menjadi pemandangan syahdu sore hari di Ranu Grati.
Ranu Grati merupakan danau alami yang terbentuk akibat aktivitas vulkanik salah satu gunung berapi. Bentuknya yang menyerupai corong dengan dasar danau yang dalam dan mengandung sedimen mineral, menjadi bukti penguat status Ranu Grati sebagai danau vulkanik.
Advertisement
Namun demikian, keberadaan Ranu Grati tidak lepas dari suatu legenda cerita rakyat setempat. Slamet, salah seorang petugas danau mengatakan, cerita legenda tentang amarah Begawan Nyampo menjadi cikal-bakal terbentuknya Ranu Grati.
“Jadi waktu zaman Majapahit ada Begawan Nyampo, dia marah anaknya yang berwujud ular dibunuh masyarakat. Dia menantang warga satu desa untuk berkelahi dengannya, kemudian dia menancapkan tongkat, siapa yang berani dan bisa mencabut tongkat itu, dialah lawan yang sepadan untuk Begawan Nyampo. Tapi gak ada yang bisa, akhirnya dicabut sendiri tongkat itu, dan mata air keluar, jadi danau sekarang. Silahkan percaya atau tidak, tapi itu cerita orang-orang zaman dulu begitu” ungkap Slamet.
Kini Ranu Grati telah menjadi destinasi wisata alternatif yang banyak dikunjungi wisatawan. Banyak aktivitas wisata yang bisa dilakukan di sini, mulai dari mengayuh becak air, sepeda air, dan berkeliling dengan boat sambil menyaksikan panorama keindahan alam, hingga memancing atau sekadar duduk-duduk santai di pinggir danau.