Liputan6.com, Jakarta Kelezatan kuliner Italia disuguhkan oleh sederet hotel berbintang di dunia. Berbagai suguhan memanjakan lidah pengunjung. Melihat hal ini, hotel Shangri-La kembali menggelar International Festival of Gastronomy yang memberikan menu-menu unik dari hotel-hotel Shangri-La di dunia.Â
Baca Juga
Advertisement
Festival ini akan dirayakan dengan kehadiran 12 koki di 11 hotel Shangri-La hotels di dunia. Tiga di antaranya memiliki restoran yang terdaftar di The World’s 50 Best Restaurants yang akan membintangi pekan kuliner Shangri-La ini, mulai 25 hingga 29 Oktober 2016.
Shangri-La Jakarta ikut berpartisipasi dengan menghadirkan koki andalan Chef Enrico Bartolini. Lahir pada tahun 1979 dan dibesarkan di Pescia, di provinsi Pistoia, Chef Bartolini dipuji kritikus makanan dan anggur sebagai salah satu koki muda berbakat Italia.
Chef Bartolini menerima bintang Michelin pertamanya ketika dia berumur 29 tahun dan yang kedua di usia 33 tahun. Dengan apresiasi three Gambero Rosso forks and three L’Espresso Guide chef hats, bintang ini menyegel reputasinya sebagai koki dengan skala dunia.
Chef Bartolini mengasah talenta kulinernya di beberapa negara di Eropa di bawah koki-koki kelas dunia, seperti Carlo Petrini, Mark Page dan Massimiliano Alajmo, sebelum menjadi dalang kreatif Le Robinie Restaurant. Sejak 2010, ia telah berada di pimpinan tertinggi dari Devero Restaurant dan Dodici 24 Quick Restaurant di Cavenago di Brianza.
Seorang yang giat dan imajinatif, Bartolini pernah berkolaborasi di berbagai proyek kuliner, termasuk bermitra dengan Krug Champagne untuk restoran 'pop-up' di Italia, mengembangkan menu untuk wisatawan first-class maskapai penerbangan Emirates, meluncurkan merek bir dengan Angelo Poretti Brewery dan bekerja dengan merek fashion Hermes untuk membuat hidangan di acara peluncuran koleksi di Milan. Pada tahun 2014, Bartolini mengembangkan menu untuk restoran dengan konsep regional Italia yang yang disebut Sepa.
Gaya hidangan Chef Bartolini adalah klasik kontemporer yaitu penggabungan teknik kuliner yang inovatif modern dengan nilai-nilai dan rasa kuliner tradisional. Penggabungan gastronomi ini merupakan representasi cita rasa masa kini dan masa lalu tanpa mengubah rasa asli. Dengan ide ini, Bartolini digambarkan sebagai koki inovatif, seimbang dan meditatif.