Liputan6.com, Jakarta Hubungan cinta di era modern sering tercemar dengan konsep oportunisme, dimana dua individu mencari kenyamanan dari satu sama lain. Pasangan tersebut akan bertahan selama terasa harmonis dan cinta di dalam hubungan tersebut. Tapi begitu perselisihan dan pertengkaran mulai datang, individu tersebut mulai mencari kenyamanan yang lain.
Seperti dilansir dari Brightside.me, Selasa (31/5/2016), beberapa hal berikut adalah faktor yang memicu pasangan di era modern mudah menyerah di dalam suatu hubungan.
Baca Juga
1. Tidak siap
Seringkali, banyak pasangan yang tidak siap untuk berkompromi, tidak siap untuk mengorbankan diri sendiri, dan tidak siap untuk mencintai pasangannya tanpa syarat. Semuanya ingin dimiliki sekaligus, tapi banyak pasangan yang tidak menyadari bahwa sebenarnya mereka belum siap.
Advertisement
2. Salah persepsi perasaan cinta
Terkadang, saat seseorang memilih pasangan, yang dilihat hanya kesamaan pola pikir, hobi dan gaya hidup. Namun orang tersebut lupa untuk mencari pasangan yang bisa memahami dirinya dan mendukung di saat-saat paling sedih.
Pasangan di era modern tidak suka menjalani hidup yang membosankan, dan itu sebabnya mereka mencari pendamping ceria yang bisa mengubah hidup menjadi sebuah petualangan. Tapi di kala hubungan romantis memasuki masa-masa sulit, mereka tidak siap terhadap fase tersebut.
3. Terjebak dalam hal duniawi
Setelah beberapa saat, mereka tidak punya waktu dan ruang untuk cinta, karena terlalu sibuk mengejar hal-hal material dan duniawi.
4. Menginginkan hasil yang instan
Ketika jatuh cinta, sebuah pasangan ingin hubungannya menjadi dewasa. Padahal kematangan suatu hubungan, saling pengertian, hanya bisa terjadi dan terasa setelah menjalani hubungan bertahun-tahun. Banyak orang yang tidak sabar, tidak suka menunggu, sehingga bersabar untuk membangun hubungan yang matang juga tidak mau mereka lakukan.
5. Suka membuang-buang tenaga
Banyak dari manusia modern yang senang menghabiskan waktu selama satu jam dengan banyak orang berbeda, ketimbang menghabiskan satu hari hanya dengan satu orang. Banyak yang bilang, lebih baik bertemu banyak orang, daripada mengenal satu orang lebih jauh.
Manusia senang memulai hubungan, lalu menyudahi hubungan tersebut, ketika menemukan individu yang lebih baik. Kita tidak memberikan pribadi yang terbaik dari diri kita kepada pasangan, namun kita ingin pasangan kita sempurna.
6. Tergantung pada teknologi
Teknologi telah membawa manusia lebih dekat. Begitu dekat hingga terkadang terasa sulit untuk bernapas. Teks, pesan suara, chatting dan panggilan video telah menggantikan komunikasi secara langsung. Manusia tidak perlu menghabiskan waktu bersama-sama lagi. Teknologi telah memberi tahu informasi tentang satu sama lain, sehingga saat bersama-sama, Anda tidak memiliki topik untuk dibicarakan.
7. Tidak bisa tinggal di satu titik terlalu lama
Kini,manusia dapat berpikir bahwa mereka tidak harus mendedikasikan hidup hanya untuk satu orang saja, dan menghindari sesuatu yang permanen.
8. Memiliki kebebasan secara seksual
Generasi kita telah memisahkan antara seks dan cinta. Pertama, orang berhubungan seks, dan kemudian mereka memutuskan apakah mereka ingin bersama. Sekarang, seks di luar pernikahan adalah sesuatu yang normal. Istilah seperti 'hubungan terbuka', 'teman dekat', dan 'hubungan satu malam' telah menjadi bagian dari kehidupan modern.
9. Mengandalkan logika terlalu sering
Beberapa orang dari generasi muda bisa mencintai dengan sepenuh hati dan mengatasi kesulitan yang berhubungan dengan jarak dan waktu.
10. Terlalu takut akan banyak hal
Takut akan hubungan baru, kekecewaan, dan patah hati. Itulah sebabnya kita tidak membiarkan orang masuk ke dalam hidup kita. Manusia membangun dinding di sekitar diri kita sendiri, dan kadang terlalu tebal dan tinggi untuk melangkah keluar dan melihat kenyataan dalam hidup.
11. Tidak menghargai suatu hubungan
Tak terasa apa-apa untuk seseorang yang melepaskan pasangan yang mengasihi kita. Hal ini terjadi karena terlalu kecewa dengan orang-orang yang mengelilingi orang tersebut.