Liputan6.com, Jakarta Tak semua orang di dunia senang untuk difoto. Bahkan timbul perasaan risih yang berujung pada penolakan. Salah seorang fotografer asal Beijing, Jiwei Han, terinspirasi untuk mengabadikan orang-orang yang enggan untuk difoto dengan segala gestur mereka.
Objek yang dipilih oleh Jiwei adalah kerumunan orang-orang di Beijing dengan tingkat kesibukan tinggi. Jiwei ingin mengambil beberapa pose dari orang-orang di ibu kota Tiongkok ini yang berusaha menutupi wajah atau bahkan memukul kamera miliknya akibat dari pendekatan secara langsung olehnya.
Baca Juga
Baca Juga
Seperti dilansir dari Lostateminor.com, Jumat (3/6/2016), Jiwei mengakui bahwa tindakannya untuk mendekat pada objeknya secara agresif merupakan sesuatu yang jahat dan memuaskan. Jiwei pun berhasil menangkap subjek dengan ekspresi alami mereka tanpa meminta izin terliebih dahulu secara lembut seperti yang dilakukan fotografer lain pada umumnya.
Advertisement
Perjalanan proyek fotonya tersebut bukan tanpa halangan yang berarti. Jiwei harus merelakan kamera miliknya terbentur oleh tangan orang-orang yang menolak tindakan fotografer tersebut.
Untuk menyusun foto bercerita ini, Jiwei dibantu oleh penulis, Susan Sontag, dalam menyusun kata-kata yang memperkuat pesannya. Susan membuat kalimat yang intinya bahwa fotografi yang dilakukan oleh Jiwei tak hanya untuk memotret semata, tetapi juga mengganggu objeknya serta kamera yang tidak membutuhkan izin mau tidak mau masyarakat menerima atau tidak.