Liputan6.com, Jakarta Pintar memang menjadi salah satu faktor bagi seseorang untuk mendapat sukses. Namun pintar saja tidak cukup, ada berbagai faktor lain yang juga berpengaruh bagi kesuksesan seseorang, termasuk kesuksesan dalam menjalani studi di dunia kampus.
Dunia kampus memang menjadi wahana ujian dan penempaan sesungguhnya untuk mendapat sukses yang lebih besar. Mengingat di dunia kampus, selain nilai akademis yang bagus, mahasiswa juga dituntut untuk memiliki kecakapan dalam segala hal.
Baca Juga
Baca Juga
Seperti disusun tim Liputan6.com, Selasa (21/6/2016), berikut beberapa alasan mengapa pintar saja tidak cukup untuk dapat bersinar di dunia kampus.
Advertisement
Sistem Belajar dan Mengajar di Kampus Itu Beda
Jangan sekali-kali membawa kebiasaan di sekolah ke dalam kampus, karena keduanya memiliki sistem belajar mengajar yang berbeda. Di kampus, dosen hanya menjadi manajer kelas, bukan lagi menjadi sumber utama pengetahuan. Tugas dosen hanya membekali mahasiswa dengan buku rujukan, dan mahasiswa dituntut aktif sendiri untuk mencari pengetahuan dari berbagai sumber. Apalagi kebanyakan kampus saat ini memberi mata kuliah dengan cara diskusi, bukan lagi dengan belajar satu arah.
Sistem Penilaian di Perguruan Tinggi Berbeda
Tidak ada istilah tinggal kelas di dalam dunia kampus, karena penilaian akademik menggunakan sistem Satuan Kredit Semester (SKS). Hal inilah yang menuntut seorang mahasiswa agar lebih cerdas mengelola dan mengatur tata nilai bagi dirinya sendiri. Bobot SKS yang tercecer atau berantakan akan menyulitkan mahasiswa untuk lulus tepat waktu. Sebagai informasi, untuk lulus strata satu, seorang mahasiswa harus menyelesaikan paling tidak 144 bobot SKS.
Mahasiswa Dituntut Aktif
Ada anekdot mengatakan, kelas di kampus hanya memberikan 5 persen pengetahuan, 95 persen lainnya didapat justru di luar kelas. Anggapan tersebut tidak sepenuhnya salah, oleh karenanya seorang mahasiswa tidak hanya dituntut pintar, tetapi juga memiliki kepribadian dan aktif dalam kegiatan organisasi mahasiswa (ormawa), seperti teater, kelas fotografi, BEM, atau Lembaga Dakwah Kampus. Jadi mahasiswa tanpa aktif di ormawa sama halnya dengan membuat sayur tanpa garam.
Mahasiswa Jadi Garda Terdepan Pembangun Bangsa
Tak hanya aktif di dalam kampus, seorang mahasiswa juga perlu aktif di luar lingkungan kampus dengan ikut aktif dalam organisasi seperti Himpunan Mahasiswa Islam atau Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia. Pengalaman di luar kampus tentu akan memberikan pengatahuan yang lebih besar lagi, yang menjadikan seorang mahasiswa cakap dalam segala hal termasuk ilmu kepemimpinan.
Mahasiswa Dituntut Mandiri
Mandiri dan disiplin merupakan faktor penting yang harus dimiliki seorang mahasiswa selain pintar secara akademik tentunya. Tanpa kemandirian dan disiplin, seorang mahasiswa akan terjerembab dalam dunia hitam sebagai “mahasiswa abadi”. Cerdas mengelola waktu, dan pintar menentukan kapan aktif di ormawa dan kapan harus fokus dalam tugas akhir menjadi hal penting yang perlu dimiliki seorang mahasiswa.