Sukses

Fakta Menarik di Balik Bangunan Hagia Sofya di Turki

Lebih dari sekadar situs penting bagi pariwisata kota, Hagia Sofya juga menjadi bangunan yang menyimpan berbagai fakta unik.

Liputan6.com, Jakarta Memiliki sejarah peradaban yang panjang, Istanbul di Turki menjadi salah satu kota di Eropa dengan segudang bangunan bersejarah. Salah satu yang paling menarik dan menjadi bagian integral sejarah dan kebudayaan Turki adalah Hagia Sofya, atau sebagian masyarakat setempat menyebutnya dengan Aya Sofya atau St Sofya.

Hagia Sofya yang dapat diartikan sebagai “Kebijaksanaan Suci” awalnya merupakan bangunan gereja yang sudah dibangun sejak abad ke-4. Sempat hancur akibat perang, beberapa bagian Hagia Sofya mengalami renovasi dan selesai dibangun kembali pada tahun 537 Masehi.

Hagia Sofya lebih dari sekadar situs penting bagi pariwisata kota, di dalamnya terukir jelas masa lalu peradaban bangsa Turki. Diungkap dari situs weekendnotes.com, Selasa (28/6/2016), berikut beberapa fakta menarik tentang Hagia Sofya yang perlu Anda tahu sebelum mengunjunginya.

Hagia Sofya awalnya merupakan bangunan Gereja Ortodoks Yunani yang dibangun Kaisar Justinian I untuk menggantikan bangunan gereja sebelumnya yang dibakar. Dibangun pada tahun 537 Masehi, Hagia Sofya kini sudah berdiri selama lebih dari 1.400 tahun.

Foto: weekendnotes.com

Bangunan ini memiliki dimensi panjang 82 meter dan lebar 73 meter. Sementara kubahnya memiliki diameter 33 meter dengan tinggi konstruksi mencapai 55 meter dari permukaan tanah. Agar memudahkan sirkulasi udara, 40 jendela dibangun. Jendela-jendela ini juga sengaja dibuat agar sinar matahari masuk dan menyinari mosaik emas yang ada pada dinding-dinding bangunan.

Uniknya, mosaik yang ada pada Hagia Sofya selalu ditambah selama berabad-abad oleh masing-masing kaisar yang memimpin pasca Kaisar Justinian I. Tak heran jika pada dinding Hagia Sofya terdapat potret kekaisaran, gambar keluarga kaisar yang berbeda, hingga gambar Kristus dan Perawan Maria dengan Yesus sebagai seorang Anak.

Foto: weekendnotes.com

Tak hanya pada arsitekturnya, sisi menarik Hagia Sofya juga terdapat pada fungsinya yang berubah-ubah. Ketika Ottoman Sultan Mehmed II menaklukan Istanbul, bangunan gereja ini dikonversi menjadi masjid. Meski difungsikan sebagai masjid, untuk menghormati sultan sebelumnya, simbol-simbol gereja yang ada di dalam Hagia Sofya tidak dihapus.

Hagia Sofya difungsikan sebagai masjid sampai 1931, dan dibuka kembali pada 1935 sebagai museum oleh pemerintah. Kini Hagia Sofya menjadi bangunan dengan arsitektur paling monumental dan banyak dikunjungi wisatawan saat sedang melancong ke Turki.

 

**Ingin mendapatkan informasi terbaru tentang Ramadan, bisa dibaca di sini.