Liputan6.com, Jakarta Setelah mengalami berbagai pengalaman hidup yang besar, seperti Perang Dunia ke II, Alice Graber dinyatakan sebagai perawat tertua di negara bagian South Dakota. Setelah 72 tahun bekerja sebagai perawat, pada usia 93 tahun, Alice memutuskan untuk pensiun.
"Rasanya ada sesuatu yang berbeda ketika Anda dapat membantu orang lain," papar Alice kepada Today, seperti dilansir dari mymodernmet.com, Kamis (28/7/2016).
Baca Juga
Baca Juga
Ayah Alice meninggal ketika ia baru berusia sembilan tahun, disusul ibunya yang meninggal saat ia berusia 14 tahun, sehingga Alice dibesarkan oleh paman dan bibinya. Alice tumbuh dengan paksaan mempelajari semua keterampilan ibu rumah tangga.
Advertisement
"Saya tidak memiliki masa kecil yang baik, namun ibu saya yakin bahwa saya harus mendapatkan pendidikan," cerita Alice.
Saat ia akhirnya memutuskan masuk ke sekolah perawat, Alice mendapatkan bantuan dari seorang perawat bernama Minnie, karena biaya kamar yang terlalu mahal. Alice belajar sangat keras untuk dapat diterima menjadi seorang perawat, sampai akhirnya ia dapat bekerja di Nebraska dan South Dakota.
Ia menetap di Freeman dengan almarhum suaminya yang meninggal pada tahun 2006 dan membesarkan keluarga mereka di sana. Saat ini, Alice telah menjadi seorang nenek buyut dengan tujuh cucu dan lima cicit.
Betapa mengejutkan, bulan lalu Salem Mennonite Home, tempat Alice bekerja selama ini memberikannya pesta perpisahan. Ada 150 orang yang hadir dari 1.300 kota untuk ikut menunjukkan bagaimana Alice telah begitu menyentuh hidup mereka semua.
"Alice selalu mengajarkan kami untuk menghormati dan menempatkan pasien sebagai prioritas utama, sebisa mungkin memenuhi keinginan mereka," papar Shirley Knodel, seorang perawat yang pernah dilatih oleh Alice.
Meskipun saat itu Alice telah menjadi orang yang paling tua dari semua orang yang hadir dalam pesta perpisahan, namun ia diberi julukan sebagai "Energizer Bunny". Pensiun tidak membuatnya benar-benar berhenti, ia berencana untuk bergabung dalam komunitas keperawatan sebagai relawan, terus membantu pasien setiap dua hari dalam seminggu, dan bergabung dalam organisasi di sekitar Freeman.
Alice Graber benar-benar merupakan seorang wanita dan perawat yang istimewa, bukan?