Liputan6.com, Jakarta Selain Bali, destinasi wisata di Indonesia yang banyak digemari turis mancanegara adalah Tana Toraja. Berlokasi di Sulawesi Selatan bagian utara, Toraja terlindung aman oleh barisan bukit, gunung, dan bebatuan granit. Keindahan alamnya memancarkan rona magis yang terbungkus oleh kekayaan budayanya.
Tak heran jika kawasan ini menjadi lokasi gelaran bergengsi yang menyatukan olahraga dan pariwisata berkelas internasional Toraja Marathon. Digelar 13 Agustus 2016, lomba adu cepat lari sambil menyusuri keindahan Tana Toraja ini akan diikuti para atlet dari berbagi kalangan, baik amatir maupun atlet profesional dari dalam maupun luar negeri.
Terbuka untuk umum, bagi Anda yang ingin mendaftarkan diri menjadi peserta, Anda perlu tahu ada empat kategori yang dilombakan, yaitu kelas 5K, 10K, 23K, dan 42K. Dengan mengombinasikan rute jalan raya dan jalan lintas desa, pelari 23K dan 42K setidaknya akan melintasi 6 kecamatan dengan beragam atraksi wisata budaya yang menarik.
Advertisement
Rute lari tersebut menjadi sangat spesial mengingat treknya tidak biasa untuk lomba lari marathon. Mulai dari melintasi kampung adat berusia ratusan tahun, persawahan, pemukiman kampung adat dengan makam kuno, hingga melintasi berbagai destinasi wisata eksotis, seperti Suaya, Tampang Allo, Bebo, dan Kampung Adat Kete Kesu yang kerap menggelar ritual Rambu Solok.
Cukup dengan membayar uang pendaftaran Rp 150 ribu untuk kategori 5K, Rp 200 ribu untuk 10K, Rp 250 ribu untuk 23K, dan Rp 450 ribu untuk kategori 45K via online, Anda sudah bisa merasakan kemeriahan Toraja Maraton yang dibanjiri hadiah menarik. Tak hanya itu, pihak penyelenggara juga akan mengundi peserta kategori 23K dan 43K untuk mendapatkan kesempatan ikut Tokyo Marathon pada 2017 mendatang.
Mengenai akses jalan darat menuju lokasi, Freddy, salah seorang perwakilan masyarakat Tana Toraja di Kementerian Pariwisata meyakinkan, saat ini jalan menuju Tana Toraja dari Makassar sudah baik, pelebaran jalan sudah dilakukan. Selain memudahkan, jalan yang sudah bagus tersebut bisa memangkas waktu perjalanan, dari yang biasanya 8 jam menjadi hanya 5-6 jam saja.
“Kalau mau lewat jalan udara memang bisa, tapi tidak banyak karena hanya pesawat kecil saja. Runway bandara kami yang hanya 1.000 meter tidak bisa digunakan untuk pesawat berbadan besar. Sekarang memang sedang dibangun bandara baru dengan runway 2.500 meter. Kita mohon percepatan pembangunannya,” ungkap Freddy.
Untuk mengatasi banyaknya jumlah kunjungan wisatawan yang ingin berpartisipasi dalam Toraja Marathon, pihak penyelenggara bekerjasama dengan operator bus menyediakan layanan transportasi yang nyaman. Setidaknya ada tiga bus yang akan menjemput para peserta dari luar Sulawesi di Bandara Hasanuddin, Makassar. Peserta yang telah terkonfirmasi cukup membayar Rp200 ribu untuk perjalanan bus dari Makassar ke Toraja.
Berikut jadwal tiga bus yang disediakan pihak penyelenggara:
Kamis, 11 Aguastus pukul 12.00 WITA
Kamis, 11 Aguastus pukul 22.00 WITA
Jumat, 12 Agustus pukul 12.00 WITA