Hebat, Inggris Berhasil Kurangi 85% Penggunaan Kantong Plastik

Liputan6.com, Jakarta Anda mungkin telah sering mendengar tentang hal ini, kantong plastik menimbulkan banyak ancaman mengkhawatirkan untuk lingkungan. Berakhir di tempat pembuangan sampah, kantong plastik membutuhkan waktu lama untuk terurai.

Dilansir dari mymodernmet.com, Rabu (10/8/2016), setiap tahunnya ada 8,8 juta ton sampah plastik yang hanyut ke laut dan membahayakan kehidupan yang ada di laut.

Inggris adalah negara terbaru yang menerapkan aturan kantong plastik berbayar dan ini adalah aturan yang dicetuskan oleh Department for Environment, Food & Rural Affairs (Departemen Urusan Lingkungan, Makanan, dan Pedesaan).
Aturan ini telah diterapkan sejak Oktober 2015 dan secara mengejutkan, berhasil menurunkan daya guna kantong plastik sebesar 85%. Masyarakat Inggris dibebankan harga 5 Dolar AS untuk setiap kantong plastik saat mereka berbelanja di 7 supermarket terbesar di negara tersebut.

Sebelumnya di Inggris sendiri, masyarakat menggunakan 140 kantong plastik per orangnya dengan jumlah 7 miliar kantong plastik. Sekarang dalam waktu kurang dari 1 tahun, jumlah 7 miliar tersebut telah berkurang drastis menjadi 500 juta.
Sementara dalam upaya mendukung satwa liar dan pelestarian lingkungan, jumlah mengesankan ini juga menyebabkan penurunan biaya pembersihan sampah sebesar 60 juta Euro.

Tidak berhenti di situ, pemerintah juga memberikan inisiatif agar biaya dari kantong plastik tersebut digunakan untuk kegiatan amal.

Aturan ini terinspirasi dari keberhasilan dari aturan yang sama di Skotlandia, Wales, dan Irlandia Utara, maka dari itu, pemerintah Inggris juga berharap dapat mengenakan biaya yang sama untuk toko-toko kecil.
"Kurangnya penggunaan kantong plastik ternyata membawa manfaat besar bagi alam dan satwa liar. Kita juga menjadi sadar bahwa bersama-sama kita dapat berpikiran maju untuk mengurangi limbah dan penggunaan sumber daya dengan cara yang masuk akal dan diterima oleh semua orang," papar Andrew Pendleton selaku ketua kampanye di International Environmental Association Friends of The Earth.