Liputan6.com, Jakarta Setelah seorang wanita yang berprofesi menjadi manajer stadium melamar kekasihnya yang tak lain adalah seorang atlet rugby di Olimpiade 2016, sekarang acara olahraga yang digelar setiap empat tahun sekali ini kembali dihebohkan dengan dua wanita yang telah menikah dan bertanding bersama di Olimpiade.
Kate dan Helen Richardson Walsh memang tidak pernah berlama-lama terpisah satu sama lain. Keduanya telah bermain hoki bersama sejak remaja dan menjalin hubungan di tahun 2008. Saat ini, usia pernikahan Kate dan Helen memasuki tahun ketiga.
Saat pengumuman jadwal pertandingan tim hoki Great Britain diumumkan, ternyata keduanya terpisah. Hingga ternyata ada perubahan keputusan jadwal hingga akhirnya mereka bisa melewati Olimpiade Rio 2016 bersama-sama.
Advertisement
Baca Juga
Kate dan Helen merasa sangat lega, walaupun tahun ini adalah kali keempat mereka melewati Olimpiade bersama-sama. Namun, Olimpiade Rio 2016 merupakan yang pertama sejak mereka menikah.
"Aku sedang menyelesaikan manicure dan Kate juga sedang di rumah saat pengumuman itu tiba," cerita Helen seperti dilansir dari telegraph.co.uk, Kamis (11/8/2016).
Saat memutuskan menjalin hubungan di tahun 2008, ternyata Kate membatalkan pertunangannya dengan Brett Garrard, seorang mantan kapten tim pria Inggris.
Tak heran jika hubungan mereka mendadak sontak menjadi bahan berita utama yang membuat semua orang mengangkat alis mereka. Namun, Kate dengan santai mengatakan semua orang akan terbiasa dengan hubungannya dan Helen. Tentu saja, Kate dan Helen sadar hubungan mereka bukan sesuatu yang normal. Apalagi mereka berdua adalah pasangan sesama jenis pertama yang menikah dan bersaing di Olimpiade.
"Saya berharap akan ada lebih banyak pasangan seperti kami. Intinya, Anda mewarnai rambut dengan warna pirang, cokelat, atau Anda berhubungan dengan seorang pria, wanita, siapa yang peduli? Anda akan jatuh cinta dengan orang yang membuat Anda jatuh cinta, itu intinya," ucap Kate.
Meskipun Kate dan Helen telah melewati lebih dari 600 pertandingan internasional bersama-sama, namun Olimpiade Rio 2016 ini tetap terasa istimewa.
"Setelah apa yang kami alami selama ini, Olimpiade ini terasa lebih monumental sekarang," ujar Kate (36) yang lebih tua dua tahun dari istrinya, Helen.
Masa-masa sulit Kate dan Helen
Setelah keduanya memenangi medali perunggu di London tahun 2012, karier Helen terancam saat cakram susunan tulang punggungnya pecah dan ia harus bertahan selama 11 bulan. Kate khawatir cedera yang dialami membuatnya tidak dapat bermain hoki lagi dan berdampak seumur hidup.
"Saya melakukan operasi dan sehat dalam waktu 11 bulan kemudian. Namun selama 3 sampai 4 bulan, saya masih bertanya-tanya apakah masih bisa melakukan hal ini lagi," cerita Kate.
Kate sebagai seorang kapten tim Inggris merasa harus bangkit, walaupun pertandingan tersebut terasa seperti bencana. Inggris kalah 4 dari 5 pertandingan dan otomatis hubungan Kate dan Helen juga menjadi sulit.
"Ketika seseorang berada di saat-saat paling rendah dalam hidupnya, kita akan melihat bagaimana ia akan bangkit dan berjuang. Saya senang sekarang bisa melihat Helen bermain hoki dengan kemampuan terbaiknya," jelas Kate.
Markas latihan tim Inggris di Sports Centre National di Bisham memiliki keyakinan bahwa di bawah kepemimpinan Kate dan Helen, tim ini bisa berjaya di Olimpiade. Sayangnya, ada kemungkinan setelah Olimpiade ini, Kate dan Helen akan kembali ke Belanda, tempat di mana mereka pertama kali mereka menandatangani kontrak.
Pensiun bukan sebuah hal yang mudah dilakukan untuk Kate dan Helen karena berarti mereka juga harus berpisah dengan seluruh teman di Bisham Abbey. Mereka adalah orang-orang yang selalu mendukung pernikahan Kate dan Helen, sekaligus selalu mengolok-olok. Namun itu tidak pernah membuat pasangan ini tersinggung.
Advertisement