Sukses

Soal Terminal 3 Ultimate Tergenang, Ini Kata Wapres JK

Komentar JK tentang Terminal 3 Ultimate yang sempat tergenang.

Liputan6.com, Jakarta Wakil Presiden Jusuf Kalla meninjau Terminal 3 Ultimate Bandara Soekarno-Hatta pada Senin (15/8/2016). Ia pun menilai Terminal 3 Ultimate memiliki konsep modern yang seharusnya dapat memberikan layanan lebih baik.

"Bandaranya sudah bagus tentu sistemnya juga harus bagus. Kalau dilihat dari awal ini konsepnya berbeda dibandingkan dengan dua terminal sebelumnya. Konsepnya lebih modern tentu layanannya juga harus lebih baik," kata Kalla.

Ia pun memaklumi permasalahan-permasalahan yang timbul ketika terminal tersebut baru dibuka. Namun setelah itu harus ada evaluasi dan perbaikan.

Semua fasilitas yang baru pasti ada hal-hal yg kurang atau hal-hal yang lebih, justru itulah mengapa uji coba atau soft opening atau operasi bagian demi bagian untuk mencari apa yang belum sempurna. Harus mencari ini kekurangannya apa," ucapnya.

Untuk permasalahan genangan air, JK menilai itu terjadi karena perbandingan luas terminal dengan jumlah saluran air tidak seimbang. Apalagi banyak area yang tertutup semua dengan aspal. Karena sudah tahu demikian, maka harus diperbaiki.

Untuk diketahui, akibat hujan lebat yang mengguyur di Tangerang pada Minggu 14 Agustus 2016 sore, sejumlah titik di area kedatangan Terminal 3 Bandara Soekarno Hatta tergenang.

AP II pun memohon maaf kepada masyarakat khususnya penumpang pesawat dan pengunjung bandara atas ketidaknyamanan akibat dampak dari adanya genangan air tersebut.

"Tidak dapat dipungkiri, adanya genangan air ini menyebabkan pelayanan di Terminal 3 terganggu. Adapun genangan air tersebut saat ini telah dapat diatasi," ujar Head of Corporate Secretary and Legal AP II Agus Haryadi dalam keterangannya, Minggu 14 Agustus 2016.

Dia mengatakan, AP II bersama dengan kontraktor pembangunan Terminal 3 tengah mengevaluasi dan menginvestigasi guna memastikan faktor penyebab timbulnya genangan air. Setelah itu, AP II akan memperbaiki penyebab sehingga peristiwa serupa tidak berulang.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini