Liputan6.com, Jakarta Hidup sebagai seorang lajang bisa jadi hal yang sulit. Tak menemukan orang yang menarik di Tinder, melewati bulan Februari yang penuh dengan perayaan Valentine terasa memuakkan. Belum lagi pertanyaan dari anggota keluarga apakah Anda sudah bertemu dengan seseorang atau belum.
Baca Juga
Advertisement
Seperti yang dilansir dari Metro.co.uk pada Jumat (19/8/2016), fakta yang semakin berat adalah bahwa hidup sebagai lajang ternyata lebih mahal dibandingkan jika Anda memiliki pasangan. Sebuah jajak pendapat yang dilakukan terhadap lebih dari 2 ribu orang di Inggris yang berusia 18-30 tahun menemukan bahwa penduduk London rata-rata menghabiskan sekitar £ 5.772 atau sekitar 100 juta rupiah dalam setahun jika mereka adalah seorang lajang daripada mereka dalam suatu hubungan.
Jika dihitung, orang yang melajang menghabiskan rata-rata £ 150 atau 2.5 juta rupiah seminggu, dibandingkan dengan £ 39 atau sekitar 700 ribu rupiah yang dikeluarkan oleh mereka yang memiliki pasangan. Jadi, untuk apakah begitu banyak uang dihabiskan oleh para lajang tersebut? Makanan takeaways, makanan restoran, biaya pergaulan adalah 3 pengeluaran terbesar, diikuti oleh pakaian.
Yang lebih buruk, mereka yang lajang lebih banyak menghabiskan uang untuk minuman keras. Para peneliti menemukan bahwa mereka yang lajang mengonsumsi minuman keras tiga kali lebih banyak daripada mereka yang berpasangan, menghabiskan sekitar £45 atau 800 ribu rupiah per minggu. Bagi yang memiliki pasangan hanya menghabiskan sekitar £17 atau 300 ribu rupiah per minggu.
Perbedaannya adalah, pasangan berbagi pengeluaran sedangkan mereka yang lajang harus mengeluarkan uang banyak untuk penampilan dan bergaul. Paling tidak, uang tersebut dihabiskan untuk hal yang tepat, bagi para lajang.
Â
Â