Sukses

Ini yang Harus Diperhatikan Sebelum Naik Puncak Prau

Jika Anda pendaki pemula yang ingin menikmati pemandangan Prau, perhatikanlah beberapa hal ini sebelum mendaki puncak Prau.

Liputan6.com, Jakarta Gunung Prau memiliki pesona pemandangan alam yang luar biasa. Bahkan, sebagian pendaki menyebut matahari terbit di puncak Prau sebagai yang terindah di Asia Tenggara.

Jalur pendakian gunung setinggi 2.565 meter di atas permukaan laut itu pun tidak terlalu jauh. Maklum saja, Anda bisa mencapai dataran tinggi Dieng yang tingginya 2.000 mdpl terlebih dulu sebelum mendaki puncak Prau.

Tak heran, banyak pendaki yang memilih turun gunung pada hari yang sama dengan mendaki alias tek-tok. Jika Anda merupakan pendaki pemula yang ingin menikmati pemandangan Prau, berikut beberapa hal yang perlu Anda perhatikan. 

1. Penerangan
Saat ingin mendaki tek-tok dan ingin melihat matahari terbit, tentu Anda harus mulai mendaki saat dinihari. Tentu saja penerangan akan sangat minim selama pendakian, sehingga Anda sebaiknya membawa senter. Jalur pendakian akan cukup terjal membuat Anda harus memilih jalur termudah dengan penerangan yang baik.

2. Jalur pendakian
Jalur pendakian menuju puncak Prau melalui Patak Banteng memang tidak terlalu jauh, hanya sekitar 2-3 jam mendaki. Namun, pada trek di awal pendakian, pendaki akan menemui trek seperti tangga. Kemudian dilanjutkan batu-batu yang diratakan dengan sudut cukup menukik. Menuju pos satu yang disebut Sikut Dewo, pendaki akan melihat perkebunan kentang dan wortel di sekitar jalur pendakian. Selanjutnya trek akan lebih banyak tanah dan bebatuan sampai tiba di pos dua.

Jarak pos dua ke pos tiga cukup jauh dan terjal. Namun pos tiga yang disebut Cacingan berupa pohon-pohon besar dengan akar yang mengikat tanah. Itu juga yang membuatnya dinamakan cacingan karena bentuknya seperti cacing. Sesampai di pos tiga menuju puncak, treknya lebih terjal lagi. Sesekali, kami harus merangkak karena jarak batu pijakan ke pijakan lainnya cukup tinggi. 

3. Makanan
Saat mendaki dinihari, warung-warung di sepanjang jalur pendakian belum buka. Sehingga sebaiknya Anda membawa makanan sendiri jika lapar selama mendaki. Disarankan untuk membawa makanan ringan manis seperti cokelat untuk mengisi energi selama di perjalanan. Sebaiknya Anda juga perlu mempersiapkan air minum yang cukup.

4. Masker
Udara dingin di gunung membuat hidung berair. Maka ada baiknya Anda membawa masker yang membuat hidung terasa lebih hangat, selain juga berguna untuk menahan debu jika Anda mendaki di musim kemarau.

5. Pemandu
Bila Anda pendaki pemula, Anda bisa juga menyewa jasa pemandu atau porter yang bisa menunjukkan jalur pendakian. Memang sepanjang jalur sudah terdapat papan petunjuk, tetapi pendakian dinihari mungkin membuat Anda tidak terlalu memperhatikannya. Jasa pemandu dapat disewa dengan harga sekitar Rp 200 ribu.