Liputan6.com, Jakarta Jika berkunjung ke Wonosobo, Jawa Tengah, Anda tidak seharusnya melewatkan mi ongklok. Keunikan rasa sajian khas Wonosobo ini dapat menggoyang lidah Anda.
Dari tampilannya, mi ongklok sudah terlihat berbeda dengan mi pada umumnya. Kuahnya yang kental dengan taburan daun kucai, disajikan dengan satai sapi dan tempe kemul.
Kuah kental mi ongklok ternyata disebut dengan loh. Terkstur kuah loh yang kental dibuat dari kanji, gula jawa, ebi, serta rempah. Supaya rasanya lebih enak, mi ongklok diguyur juga oleh bumbu kacang. Agar lebih lezat, biasanya penyajiannya ditambahkan merica dan bawang goreng.
Advertisement
Sementara potongan kol dan daun kucai dipilih sebagai pelengkap mi ongklok karena Wonosobo merupakan penghasil keduanya. Kucai sendiri adalah daun yang terkenal berfungsi sebagai penurun darah tinggi.
Satai sapi dan tempe kemul juga tak ketinggalan melengkapi kelezatan mi ongklok. Tempe kemul sendiri sebenarnya merupakan tempe biasa, tetapi digoreng dengan tepung hingga garing. Ini adalah hidangan khas Wonosobo, disebut kemul berarti selimut. Mungkin udara dingin Wonosobo membuat tempe pun harus berselimut.
Sebutan ongklok ternyata berasal dari semacam keranjang kecil dari anyaman bambu yang dipakai untuk membantu proses perebusan mi. Penggunaan alat bantu ini khas daerah setempat sehingga diberikanlah nama mi rebus ini sesuai dengan alat tersebut.
Mi ongklok dijual di banyak tempat di Wonosobo. Harganya cukup terjangkau antara Rp 10.000 hingga Rp 20.000. Biasanya orang yang menyukainya akan langsung jatuh cinta pada suapan pertama.