Liputan6.com, Jakarta Jamur seringkali dengan mudah dan cepat tumbuh pada makanan roti dan keju. Padahal tanggal kedaluwarsa keduanya mungkin masih beberapa hari lagi. Lantas, masih aman kah bahan pangan ini dikonsumsi?
Direktur South East Asian Food and Agricultural Science and Technology (SEAFEST) Center Institut Pertanian Bogor (IPB) Profesor Dr Ir Nuri Andarwulan mengatakan, makanan yang sudah berjamur sebenarnya menandakan bahwa kualitasnya sudah tidak baik. Sehingga sebaiknya tidak dimakan.
Baca Juga
Bahkan meski jamur hanya tumbuh di satu bagian saja, bagian lain juga sebaiknya tidak dimakan. Khususnya untuk produk roti, ini karena jamur di satu bagian juga bisa mempengaruhi bagian lainnya.
Advertisement
"Apalagi roti memiliki pori-pori yang besar, sehingga ketika jamur sudah tumbuh di satu bagian, bisa saja dia sebenarnya sudah menyebar ke bagian lainnya," kata Nuri di Jakarta, Rabu (6/9/2016).
Ada pun untuk keju, Nuri mengungkapkan pori-pori dari bahan pangan ini kecil, sehingga ini tergantung dari konsumen. Bila cita rasanya dinilai belum berubah, bagian yang berjamur bisa dipotong dan bagian lainnya bisa dimakan.
"Yang jelas kualitas keju yang sudah berjamur sudah berkurang. Nilai gizinya tidak sama lagi saat keju belum ditumbuhi jamur," jelas Nuri.
Sementara untuk bahan pangan lain, terutama dengan kandungan air tinggi, misalnya susu, jika sudah ada perubahan rasa, warna, atau bau sebaiknya tidak dikonsumsi. Sebab mikroba lebih menyukai jenis makanan dengan kandungan air tinggi. Sama seperti manusia, mikroba membutuhkan air untuk bertumbuh.