Liputan6.com, Jakarta Galeri Seni menjadi wadah para seniman untuk menunjukkan hasil karya dan eksistensi mereka. Berkembangnya galeri seni di suatu tempat bahkan dianggap sebagai representasi dari hidupnya kesenian di daerah tersebut.
Jakarta menjadi kota yang tak pernah sepi dari kesenian, apalagi kini mengunjungi galeri seni bukan lagi monopoli para seniman belaka. Berbagai kalangan, mulai dari anak-anak hingga orangtua dengan beragam latar belakang tak jarang juga menghabiskan waktu akhir pekannya di galeri seni. Seperti disusun Liputan6.com, Kamis (8/9/2016), berikut 6 galeri seni di Jakarta yang bisa menjadi referensi liburan akhir pekan Anda.
Baca Juga
1. Art:1
Advertisement
Sebuah museum seni yang didirikan oleh Martha Gunawan pada tahun 1983, Museum yang berada di Jalan Rajawali Selatan Raya No 3 Jakarta ini awalnya bernama Galeri Seni Mon Decor. Galeri ini mempunyai lebih dari 2.500 karya seni dan memenangkan The Best Gallery of the Year pada 2010.
Setahun kemudian Mon Decor berubah menjadi institusi seni yang bernama Art:1. Tempat ini terbagi menjadi dua gedung, Art:1 New Museum yang berisi karya-karya dari para sesepuh seni di Indonesia, seperti Widayat, Made Wianta, dan Anusapati. Art:1 Artspace yang lebih memfokuskan pada karya-karya kontemporer oleh seniman dalam dan luar negeri seperti Syaiful Boen dan Aditya Noali dengan ruang yang mendorong lebih banyak interaksi dan eksplorasi.
2. Artsphere
Geleri yang didirikan oleh Maya Sujatmiko, seorang akademisi seni dan profesional pada tahun 2006. Berada di Jalan Kemang Raya No 1 Unit 2, galeri ini berfokus pada seni modern, kontemporer dari bakat anak muda Indonesia yang berasal dari Jakarta, Yogyakarta, Bali, dan Bandung, serta mempromosikannya di dalam dan luar negeri.
3. ruangrupa
Galeri yang didirikan pada tahun 2000 ini bertujuan untuk mendukung kemajuan seni lokal melalui berbagai inisiatif, festival, workshop, dan berbagai projek seni
Galeri yang berada di Gudang Sarinah, Jalan Pancoran Timur II No 4 ini juga memfasilitasi berbagai macam acara seni seperti Jakarta 32°c, Bienalle yang diselenggarakan untuk mahasiswa seni di Jakarta, OK Video festival dan juga satu-satunya galeri yang mempunyai stasiun radio kontemporer yang di beri nama "ruru Radio"
4. BIASA ArtSpace
Galeri yang didirikan oleh Susanna Perini pada tahun 2005 ini bertujuan untuk menjembatani pertemuan dirinya dengan para seniman muda di Jawa dan Bali.
Dalam perkembangannya, BIASA ArtSpace yang berada di Jalan Kemang Raya No 20, tumbuh menjadi wadah bagi seniman untuk melakukan dialog dan interaksi dengan publik. Pameran yang dilakukan di galeri yang ada di Bali dan Jakarta atau berkolaborasi dengan seniman dalam dan luar negeri dan institusi pemerintahan secara berkala menjadi poin penting dalam perkembangan seni kontemporer di Indonesia.
5. Galeri Hadiprana
Galeri yang didirikan pada tahun 1962 oleh Hendra Hadiprana sekembalinya beliau dari belajar di Negeri Kincir Angin Belanda. Galeri ini merupakan galeri yang paling tua yang ada di Indonesia.
Setelah waktu yang sangat panjang sekarang galeri ini mempunyai tempat yang luas dan fleksibel dengan tembok yang dapat di pindah-pindahkan, serasi dengan institusi seni modern. Galeri ini berada di Mitra Hadiprana, No 30, Jalan Kemang Raya.
6. Galeri Edwin
Galeri Edwin merupakan salah satu galeri yang aling aktif dan tertua di Indonesia. Didirikan pada tahun 1984 galeri ini selalu mempertahankan eksistensi dan kegiatan nya di seni dan tidak pernah berhenti melakukan untuk membangun seni Indonesia dari pertama kali didirikan.
Berawal dari ruang galeri dan studio fotografi di garasinya, galeri ini sekarang berada pada area yang cukup besar dengan luas tanah 2000m2 yang 500m2 diantaranya digunakan untuk pameran. Galeri yang berada di Jalan Kemang Raya ini telah berhasil menyelenggarakan lebih dari 150 pameran dan telah melahirkan lebih dari 200 seniman.
(Achmad Rully)