Liputan6.com, Jakarta Sebagian besar dari Anda mungkin sudah menyadari bahwa bekerja melebihi jam kerja yang seharusnya atau lembur justru tidak produktif. Kombinasi dari ilmu pengetahuan dan reportase dari Inc.com akan menghadirkan buktinya.
Baca Juga
Advertisement
Menurut data yang dikumpulkan dari penelitian Inc.com, bekerja lebih dari 10 jam per hari seringkali dikaitkan dengan peningkatan masalah kardiovaskular sebanyak 60 persen, dan lebih dari 40 jam per hari sangat berkaitan dengan peningkatan jumlah konsumsi alkohol dan rokok.Â
Orang-orang yang bekerja antara 50 hingga 60 jam per minggu mengalami masalah dalam hubungan cinta, dan orang-orang yang bekerja lebih dari 11 jam per hari cenderung akan menderita depresi.
Menambah jam kerja atau lembur akan menimbulkan ganggung tidur, kehilangan selera makan, dan meningkatkan stres, seperti yang dilansir dari Marieclaire.co.uk pada Jumat (30/9/2016).
Dengan mengingat informasi di atas, angka terbaru dari Chartered Management Institute atau CMI menunjukkan bahwa jumlah waktu lembur yang dijalani oleh banyak orang sungguh mengejutkan.
Bahkan kelebihan jam kerja dalam setahun dapat membatalkan atau melebihi jatah liburan tahunan Anda.
Studi dari The Quality of Working Life melakukan survei terhadap 1.574 manajer dan menemukan bahwa sebagian besar dari mereka, sekitar 77 persen, lembur paling tidak satu jam dalam sehari, atau 29 hari dalam setahun jika dijumlahkan secara keseluruhan.
Dengan sebagian besar orang yang memiliki hal libur sebanyak 28 hari di Inggris, jam-jam ekstra yang dihabiskan di kantor memang membatalkan atau melebihi cuti tahunan yang menjadi hak mereka.
Studi ini juga menemukan bahwa hingga 10 persen karyawan lembur lebih dari 3 jam per hari, atau setara dengan bekerja sebanyak 15 bulan.
Di atas itu semua, penelitian terbaru menemukan bahwa bekerja dari rumah justru akan meningkatkan produktivitas dan membuat karyawan lebih bahagia dalam jangka panjang.
Mungkin ini saatnya Anda mempertimbangkan keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan.