Liputan6.com, Jakarta Ketika berkunjung ke Korea Selatan, salah satu wisata alam yang tidak boleh dilewatkan adalah kunjungan ke Gunung Sorak. Sorak berarti juga "Gunung Salju" karena saljunya yang susah mencair. Gunung tertinggi ketiga di Korea Selatan ini puncaknya menembus awan putih yang membuat kita semakin mengagguminnya. Sorak memiliki 30 puncak, dengan puncak tertinggi adalah 1.708 m yaitu Daecheongbong.
Baca Juga
Taman Nasional di Gunung Sorak telah ditetapkan UNESCO sebagai cagar alam pada 1982, karena banyaknya spesies yang ditemukan di sini. Terdapat empat jalan untuk mendaki gunung ini, setelah melewati pintu loket pembelian tiket. Anda disarankan untuk menghitung kondisi cuaca dan fisik terlebih dahulu. Jalan termudah adalah dengan menggunakan cable car, dan berjalan sekitar 20-30 menit yang akan membawa Anda ke Gwongeumseong Fortress dengan ketinggian 1200m. Di sini dapat kita lihat indahnya lembah Gunung Sorak. Jika Anda menempuh jalan lain, pemandangan seperti air terjun, bebatuan dan lembah yang sangat indah dapat ditemui di sepanjang jalan.
Advertisement
Waktu paling tepat untuk mengunjungi Gunung Sorak adalah pada musim gugur, daun-daun berubah menjadi kuning dan merah. Pilihan lainnya adalah pada bulan April tepat di saat bunga Sakura atau cherry blossom mulai tumbuh. Pada musim ini, jalan menuju Gunung Sorak macet karena banyaknya turis.
kota Sokcho
Gunung ini terletak di utara Korea Selatan yang menjadi bagian dari semenanjung Korea. Lokasi Ini adalah bagian terdekat dari perbatasan Korea Selatan dan Utara tepatnya dekat dengan kota Sokcho. Di kota inilah banyak sekali keluarga yang terpisahkan pada saat dibaginya Korea Selatan dan Utara. Wilayah ini adalah satu-satunya area bagi masyarakat Korea Selatan dapat bermain Pokémon Go karena alasan keamanan negara. Saat ini pemerintah kota Sokcho menyediakan fasilitas wifi di berbagai area, untuk menarik para turis untuk datang.
Sebuah patung Budha besar tampak di sebelah kanan setelah pintu masuk yang digunakan untuk tempat sembahyang. Tepat di bawah patung ini, sebuah kuil dibangun. Di belakang punggung patung Budha besar tersebut, ada sebuah lingkaran yang menjadi simbol Korea Selatan-Utara yang juga sebuah doa dan harapan akan bersatunya kembali kedua negara tersebut suatu saat nanti.
(Chrysanthi Tarigan)
Advertisement