Liputan6.com, Jakarta Artotel kembali menyelenggarakan pameran kesenian kali ini bertajuk “Universe Behind The Doors” yang melibatkan 26 seniman muda kontemporer Indonesia dan 5 pasang host. Venue-nya cukup unik sebab pemeran ini diselenggarakan di dalam 5 kamar hotel Artotel Thamrin, Jakarta.
26 orang yang terlibat pada pameran ini terdiri dari 5 sampai 6 seniman muda yang dikelompokkan dalam satu konsep seni untuk ditampilkan dalam satu kamar hotel. Para seniman muda ini diseleksi oleh kurator Sally Texania bersama dengan team Art Dept Id. Penasaran dengan konsep karya seninya?
Advertisement
Baca Juga
1. Dian Sastrowardoyo & Maulana Indraguna, artis film dan pasangannya, berkolaborasi dengan 5 seniman muda untuk menampilkan karya seni di kamar pertama.
Kamar ini hadir sebagai sebuah ruang seni bernapas urban, di mana Adi Stereoflow, Bayu Widodo, Muchlis ‘Muklay’, Muhammad Vilhamy, dan Erwin Windu mengusung karya seni yang menggunakan idiom maupun ekstraksi yang berbeda-beda dari ‘visual jalanan’.
2. Diaz Parzada & Wilsen Willim, yang berprofesi sebagai pengamat seni dan fashion, berkolaborasi dengan para seniman di kamar kedua. Seni yang diisi pada kamar kedua ini dipenuhi oleh perupa ibukota Jakarta dengan kemampuan meleburkan kesenian ke dalam pekerjaan ‘harian’nya. Aditya Pratama, Deya Ayu, Puji Lestari, Sarita Ibnoe dan Kendra Ahimsa, menunjukkan kekhasannya melalui media yang pernah dianggap sekunder, yaitu seni ilustrasi dan craft-based.
3. Adhika maxi & Karen Carlotta, pasangan Chef pemilik Union Brasserie mendapatkan kamar ketiga, yang dipenuhi oleh para seniman yang memiliki kecenderungan menghabiskan mayoritas proses kreasinya di dalam studio. Sekarputri, R. Yuki Agriardi, Antonio Sinaga, Tara Astari, dan Argya Dhyaksa menggunakan kode visual yang dengan sengaja diulang serta melakukan pendalaman pengelolaan terhadap media tertentu.
4. Andien Aisyah & Ippe Wahyudi, musisi Jazz dan pasangannya menempati kamar keempat. Mewakili quotes kekinian, kamar keempat memuat karya dengan perhatian khusus pada pengelolaan media baru.
Ruang keempat menghadirkan karya dari Fluxcup, Narpati Awangga ‘Oomleo’, The Secret Agents, Faisal Rahman ‘Icaldis’, dan Nurrahmat Widyasena ‘Ito’ sebagai bentuk respon ‘nakal’ mereka terhadap isu budaya dan teknologi yang tengah berkembang.
5. Leonard Theosabrata & Irene Yuliana, pendiri bengkel kreatif Indoestri dan pasangannya mendapatkan kamar kelima, antara lain Evelyn Pritt, Zia Fauziana, Endira F Julianda, Patriot Mukmin, Iabadiou Piko, dan Rega Ayundya Putri. Konsep seni yang digunakan pada kamar ini , menggunakan nuansa hitam dan putih yang menjadi elemen paling dasar dalam membuat ilusi terang dan gelap, mengelola komposisi visual dengan keterbatasan dua warna tersebut.
"Setelah melewati proses persiapan selama 6 bulan, kini dengan bangga kami persembahkan pameran seni rupa kontemporer di kamar hotel yang diselenggarakan pertama kali di jaringan hotel ARTOTEL Indonesia. Kami yakin kolaborasi ini dapat terwujud karena adanya visi dan misi yang sama untuk mengangkat seni kontemporer Indonesia menjadi berkualitas dan bertaraf Internasional, serta memberikan dukungan penuh untuk kreatifitas para seniman muda Indonesia," papar Erastus Radjimin, CEO Artotel Indonesia.
Berkolaborasi dengan Art Dept Id dan didukung oleh Generation-G, pameran di dalam kamar ini dibuka untuk umum pada tanggal 22 – 23 Oktober 2016, dan selanjutnya pameran dilakukan di Artspace, lantai Mezanine, pada tanggal 24 Oktober – 20 November 2016.