Sukses

Gardya 2 Wakili Indonesia dalam Kompetisi Tari di Spanyol

Garuda Berbudaya 2, akan mewakili Indonesia pada kompetisi tari “Costa Brava Folk Dance Competition” di Costa Brava, Spanyol.

Liputan6.com, Jakarta Garuda Berbudaya 2 yang biasa dikenal dengan Gardya 2 akan mewakili Indonesia pada kompetisi tari “Costa Brava Folk Dance Competition” di Costa Brava, Spanyol. Mereka juga akan tampil di Paris dalam kegiatan UNESCO yang bertajuk “L’exposition Itinerante Des Dessins Du Club Des Enfants De L’UNESCO” pada tanggal 4 hingga 7 November 2016.

“Anak-anak ini dilatih dari mereka tidak tahu apa-apa sampai mereka bisa menari seperti ini. Anak-Anak Ini luar biasa” Ungkap Ibu Rita Wirakusumah Ketua Panitia Gardya 2 pada Konser Pamit Gardya di Galeri Indonesia Kaya, Grand Indonesia, Kamis (27/10).

Gardya 2 akan membawa beberapa tarian yang akan dipertunjukkan pada dua kegiatan tersebut. Yaitu Tari Yosfan dari Papua, Tari Piring dari Sumatera Barat, Tari Topeng Betawi dari DKI Jakarta, dan Tari Rapa’I Geleng dari Aceh. Sebelum berangkat ke Eropa, mereka menjalani berbagai proses latihan untuk menguasai empat tarian tradisional tersebut. 

“Proses latihannya pajang, karena kebanyakan anak-anak yang ikut dalam Gardya 2 adalah anak baru” Ujar Karina Arismunandar, Pelatih Gardya 2 dari Gema CIta Nusantara.

Sebelumnya siswa-siswi yang mengikuti kelompok tari Gardya 2 melewati seleksi terlebih dahulu, untuk menentukan posisi mereka sebagai penari atau pemusik. Hingga saat ini, mereka telah melewati 47 kali latihan sejak akhir bulan Mei 2016 untuk menguasai 4 tarian tersebut. Selain itu, pihak Gema Citra Nusantara juga memperhatikan kemampuan kelompok tari Gardya 2 untuk memilih tarian apa yang akan dibawakan.

Selain itu Aturan pakem dari tarian juga diperhatikan, sehingga Gardya 2 dapat menari dengan baik dan benar. “Contohnya pada tari Rapa’I Geleng, kita tidak bisa menyatukan laki-laki dan perempuan dalam satu baris, maka dari itu ada ruang pembatas, atau sekalian dipisahkan kelompok tarinya untuk laki-laki dan perempuan. Itu contoh pakem yang kami terapkan dalam tarian ini yang sudah ada dari sananya (Aceh)” tutup Karina.