Liputan6.com, Jakarta Banyak yang tidak kenal darimana batik yang dikenakan berasal. Untuk itu, Era Soekamto sebagai seorang desainer batik Indonesia, menjelaskan tips untuk mengenali batik. Hal ini diungkapkan dalam pemaparannya di acara “Explore Batik Symbols wtih Era Soekamto and Guinness”, di Senayan City, Jumat (28/10).
“Untuk melihat batik dari daerah mana, tinggal dilihat saja berapa jumlah titiknya di dalam motif batik tersebut,” Ungkap Era.
Baca Juga
Era mengungkapkan pada dasarnya pembuatan batik itu terdiri atas dua unsur, yaitu teknik pembuatan dan unsur pesan yang disebut subliminal message. Dalam teknik, batik dikenal dari perpaduan antara babat dan titik.
Advertisement
Babat sendiri berasal dari kata amba, yaitu bercerita sehingga bisa disimpulkan batik adalah kain bercerita yang dibuat dengan titik. Tentu saja pembuatannya memakai malam sebagai alat menggambar.
Untuk subliminal message, batik memiliki banyak makna yang tersirat. Mulai dari cerita kepemimpinan sejak zaman dahulu, kisah cinta yang melegenda, hingga tingkatan tertinggi adalah cerita mengenai Ketuhanan. Sehingga untuk membuat cerita ini, sang pelukis batik harus mencari wahyu dengan puasa hingga mendapatkan inspirasi untuk membuat motif batik.
“Batik di daerah Jawa bagian timur, titiknya akan terlihat lebih detail dan lebih banyak, makin ke barat makin jadi garis dan titiknya makin sedikit,” Ujar Era.
Era juga mengungkapkan, batik merupakan cerminan dari kehidupan sosial, budaya, ekonomi, dan kemasyarakatan daerah masing-masing. Di daerah timur, kebanyakan orang-orangnya bekerja dengan cepat, sehingga batik dengan titik yang banyak diciptakan di sini.
Untuk bagian tengah, mereka banyak bekerja dengan teratur, sehingga banyak batik dengan kombinasi titik dan garis. Di Jawa bagian bagian barat, penduduknya kerja dengan sangat hati-hati, sehingga titik makin jarang ditemukan di batik daerah ini.