Liputan6.com, Jakarta Perasaan tidak menentu dirasakan para pengungsi. Bagaimana tidak, mereka dipaksa pergi dari tempat tinggalnya ke negara lain, tanpa mampu membawa apa-apa. Nyawa, satu-satunya yang bisa mereka selamatkan.
Selama menanti solusi yang tepat jangka panjang, pengungsi membutuhkan hidup yang layak. Begitu pula para pengungsi perang di Indonesia. UNHCR, sebagai komisioner tinggi PBB untuk pengungsi, sangat memperhatikan kelaikan hidup mereka.
Baca Juga
Thomas Vargas UNHCR Representative in Indonesia, mengatakan, para pengungsi membutuhkan kehidupan yang layak, seperti tempat tinggal, makan, hingga pendidikan untuk pengungsi anak. Untuk memenuhi itu semua, UNHCR tidak dapat bekerja sendiri.
Advertisement
"Semua harus bergerak bersama, maka kami menjalin kemitraan dengan pihak-pihak lain," kata Thomas di Jakarta, Selasa (1/11/2017).
Uniqlo Indonesia pun menyasar para pengungsi sebagai target program CSR, 10 Million Ways to HELP. Untuk pertama kalinya, Uniqlo Indonesia membagikan pakaian bekas layak pakai untuk para pengungsi di kantor CSW Jakarta.
Sejumlah 2.500 baju yang berhasil dikumpulkan oleh Uniqlo Indonesia didonasikan untuk 200 pengungsi dalam waktu dua hari. Kegiatan tersebut merupakan bagian dari program 10 Million Ways to HELP yang berskala global.
Tomokiyo Yoshikawa, Regional CSR Uniqlo, mengatakan, program serupa akan terus dilanjutkan. Pada tahun depan, Uniqlo akan membuka kesempatan bagi para pengungsi untuk merasakan pengalaman berbelanja di toko Uniqlo.
Saat ini di Indonesia ada kurang dari 14.000 orang pengungsi. Setengah dari mereka berasal dari Afganistan, setengah lagi dari Myanmar, Irak, Suriah, dan beberapa negara lainnya. Mereka tinggal di sejumlah daerah di Indonesia, termasuk Jakarta, Makassar, Pekan Baru, dan daerah lainnya.