Sukses

Setop Anak Menangis dan Merengek dengan 6 Cara Ampuh

Kehabisan cara menenangkan anak? Mungkin 6 cara ini bisa membantu Anda.

Liputan6.com, Jakarta Kebanyakan orang tua pernah mengalami hal ini. Anak Anda ingin sesuatu, dan mencoba untuk mendapatkannya dengan merengek dan menangis tanpa henti. Kadang-kadang, merengek bahkan meningkat ke tantrum. Tak hanya mengganggu, perilaku ini bisa menyebabkan anak Anda menjadi manja jika terus dibiarkan.

Berikut adalah cara untuk mengatasi dan menghentikan rengekan dan tangisan anak Anda, dilansir dari Theasianparent.com pada Jumat (4/11/2016).

1. Kurangi jam menonton televisi

Anak-anak sangat rentan terhadap iklan televisi. Menurut Psychology Today, anak-anak tidak memiliki kemampuan kognitif untuk membedakan iklan dan program televisi, dan jauh lebih mudah untuk dipengaruhi. Anak-anak juga kurang mampu membedakan antara iklan dan realitas, sehingga wajar saja jika anak Anda akan berakhir merengek untuk dibelikan mainan ia lihat di televisi.

2. Wajib bersikap tegas

Anak Anda harus memahami bahwa tidak berarti tidak. Mengalah dan menyerah pada tangisan anak menunjukkan bahwa usaha rengekannya berhasil. Anda dapat menggunakan 5 kalimat ini untuk menyampaikan maksud Anda dan menunjukkan sikap tegas:

"Kamu sudah bertanya dan Ayah/Ibu tadi sudah menjawab."

"Ayah/Ibu tidak mau mendiskusikannya lagi."

"Percakapan ini sudah selesai."

"Jangan bahas ini lagi."

"Ayah/Ibu sudah membuat keputusan. Jika kamu bertanya lagi, akan ada konsekuensinya."

3. Berikan perhatian pada permintaan yang disampaikan dengan sopan

Terkadang, permintaan anak adalah sesuatu yang wajar, namun caranya meminta tidak tepat. Jika anak Anda merengek untuk menambah minumannya, katakan padanya bahwa mereka harus meminta dengan sopan sebelum Anda memenuhi permintaannya.

4. Berikan uang saku

Kebanyakan orangtua mulai memberikan anak mereka uang saku sekitar 5 atau 6, sementara yang lain menunggu sampai anak-anak mereka 10 atau lebih tua. Tidak ada 'waktu yang tepat' untuk memulai memberikan anak Anda uang saku, tapi ketika anak Anda mulai memahami bahwa uang bisa membeli hal-hal yang mereka inginkan, berarti mereka siap untuk uang saku. Ini mengajarkan mereka untuk menyimpan dan membeli hal-hal yang mereka inginkan untuk diri mereka sendiri.

5. Buat daftar keinginan

Jika anak benar-benar menginginkan sesuatu, Anda dapat memberitahu bahwa dia bisa menunggu sampai hari ulang tahunnya, Natal, atau hari libur lainnya. Dengan begitu, anak bisa belajar untuk bersabar, dan Anda tidak perlu membuat pengeluaran yang tidak direncanakan.

6. Cari jalan tengah

Jika apa yang anak Anda minta adalah sesuatu yang wajar, simpan untuk beberapa kondisi dan Anda bisa melakukan tawar-menawar dengannya. Jika anak Anda ingin es krim, misalnya, katakan padanya untuk makan sayur. Jika dia ingin mainan lain tapi Anda pikir dia memiliki lebih dari cukup, katakan padanya untuk memberikan beberapa dari mainannya yang tak lagi digunakan ke anak yang lebih membutuhkan.